JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, angkat bicara mengenai tudingan bahwa cagub pasangannya, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, lebih banyak berada di Rumah Lembang ketimbang blusukan menemui warga.
Menurut Djarot, Ahok juga kerap blusukan. Namun, blusukan-nya itu menyesuaikan jadwal kampanye yang sudah diatur oleh tim pemenangan.
"Ada jadwal yang memang disampaikan tim kampanye ketika beliau akan turun pada jadwal kampanye," kata Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).
(Baca juga: Doakan Ahok, Djarot dan Pendukungnya Berzikir di Rumah Lembang)
Djarot menyatakan, di luar jadwal kampanye, Ahok kerap bersilaturahim dengan warga. Ia mencontohkan saat Ahok berkunjung ke kawasan pembangunan taman kota di Kalijodo, Jakarta Utara, pada Sabtu (17/12/2016).
"Sering kali di luar jadwal beliau silaturahim dan tidak kampanye menemui warga," ujar Djarot.
Dibukanya Rumah Lembang untuk para pendukung berawal saat adanya masukan yang ingin agar Ahok tetap menerima pengaduan warga seperti yang dilakukannya di Balai Kota.
Saat masih aktif sebagai gubernur, Ahok diketahui aktif menerima pengaduan warga setiap pagi.
Dalam perkembangannya, Rumah Lembang tidak hanya menerima warga yang ingin menyampaikan pengaduan, tetapi juga pihak-pihak yang ingin menyatakan dukungannya untuk Ahok-Djarot.
(Baca juga: Djarot Hibur Warga di Rumah Lembang yang Tunggu Kedatangan Ahok)
Anggapan bahwa Ahok lebih banyak berada di Rumah Lembang ketimbang blusukan menemui warga datang dari Ferdinand Hutahaen, anggota tim kampanye pasangan cagub dan cawagub nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Ia menyampaikannya saat menanggapi berbagai sindiran yang diarahkan ke Agus terkait ketidakhadirannya dalam dua kali debat yang diselenggarakan dua stasiun televisi.
Menurut Ferdinand, ketimbang berdebat, Agus lebih memilih menemui warga untuk mendengarkan berbagai aspirasi.
"Sekarang lebih penting mana? Tampil narsis di TV atau datang ke tengah rakyat dan mendengar keluh kesah mereka yang selama ini terluka hatinya? Lebih baik dan lebih berguna datang ke rakyat, mendengar dan membalut luka hati masyarakat Jakarta yang selama ini terluka akibat arogansi penguasa yang tidak pernah jadi pemimpin," kata dia lewat keterangan tertulisnya, Jumat (16/12/2016).
"Akhir kata, kenapa ya Ahok lebih banyak di Rumah Lembang kampanye dan jarang turun kampanye ke rakyat?" ujar Ferdinand.