Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang Kompas: Pemilih Agus-Sylvi atau Anies-Sandi Akan Hindari Ahok-Djarot di Putaran Kedua

Kompas.com - 21/12/2016, 07:48 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Pilkada DKI Jakarta 2017 berlangsung dua putaran,  seperti apa pola perpindahan suara dari satu pasangan ke pasangan calon lainnya?

Litbang Kompas pada Desember ini mencoba untuk menjawab pertanyaan itu dengan melakukan survei demi melihat preferensi publik pada Pilkada DKI tersebut. Salah satu hal yang diukur yakni perubahan pilihan pemilih apabila pasangan calon yang didukungnya kalah pada putaran pertama.

Survei Litbang Kompas itu menangkap ada gejala pola perpindahan suara dari satu pasangan ke pasangan calon lainnya. Survei itu menangkap gejala volatilitas itu dalam dua pola.

Pola pertama terjadi karena kedekatan emosional pemilih di antara pemilih dua pasangan calon. Sementara di sisi yang lain, ada pola "pragmatisme", yaitu perubahan pilihan pemilih menyebar merata ke pasangan yang lain.

Pola pertama terlihat pada karakter pemilih pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Ada kedekatan emosional yang sama di antara kedua kelompok pemilih ini.

Jika salah satu pasangan itu gagal berlaga di putaran pertama, tiap responden pemilihnya cenderung mengarahkan pilihan kepada salah satu pasangan lainnya. Litbang Kompas menyebutkan, hal itu menunjukkan bahwa kedua pasangan calon tersebut punya pasar pemilih yang sama dan cenderung menghindari pilihan kepada pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Pola kedua justru ada pada karakter pemilih Ahok-Djarot. Jika pasangan petahana itu gagal melaju ke putaran kedua, ada kecenderungan peralihan pemilihnya tersebar merata ke dua pasangan calon lainnya. Namun, ada sekitar 18,9 persen pemilih pasangan petahana itu  mengaku tidak akan menggunakan hak pilihnya alias golput.

Inilah potret loyalitas pemilih (diehard voters) pasangan Ahok-Djarot yang tidak ada pada pasangan lainnya.

KOMPAS.com Hasil survei Litbang Kompas
Survei itu juga menunjukkan bahwa dari sisi karakter pemilih, pemilih pasangan Ahok-Djarot paling loyal dibandingkan dengan pemilih dua pasangan lainnya. Loyalitas di sini dimaknai sebagai pemilih yang sudah mantap dengan pilihannya dan tak akan mengubah pilihannya.

Survei itu mencatat 61,7 persen pemilih pasangan Ahok-Djarot menyatakan tidak akan mengubah pilihannya. Angka itu relatif paling tinggi dibandingkan dengan loyalitas pemilih dari dua pasangan calon lainnya.

Pemilih loyal Agus-Sylvi sebanyak 55,9 persen, sementara pemilih loyal Anies-Sandi ada 54,5 persen.

Dalam persaingan yang ketat, merawat kesetiaan pemilih menjadi kunci untuk menjaga tingkat keterpilihan menjelang pemungutan suara nanti. Selain merawat pemilih loyalnya, pasangan calon harus juga bekerja menarik simpati pemilih baru di tengah potensi perubahan pilihan yang masih terbuka.

Apalagi masih ada kelompok pemilih yang belum menentukan pilihannya (undecided-voters) yang juga menjadi potensi tambahan suara, yakni sebanyak 10,4 persen.

Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Agus-Sylvi berada di urutan pertama dengan dukungan 37,1 persen. Posisi itu dibayangi ketat oleh pasangan Ahok-Djarot yang didukung 33 persen responden. Selanjutnya potensi keterpilihan pasangan Anies-Sandi berada di angka 19,5 persen.

Baca: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Agus-Sylvi 37,1 Persen, Ahok-Djarot 33 Persen, Anies-Sandi 19,5 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com