JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menginstruksikan PD Pasar Jaya untuk mengisi kios-kios yang kosong di Terminal Pulogebang.
Meskipun sudah beroperasil, namun Terminal Pulogebang masih dianggap belum optimal.
"Termasuk pengisian pertokoan itu, saya kira semua sudah bisa disiapkan oleh PD Pasar Jaya," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Pengisian kios itu untuk menarik warga untuk naik dan turun bus di Terminal Pulogebang. Ia berharap, seluruh kios terpenuhi jelang peresmian ulang yang akan dilakukan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada akhir Desember mendatang.
Selain pengisian kios, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta juga melengkapi berbagai infrastruktur seperti rambu-rambu lalu lintas.
"Saya kira ini simultan menyiapkan kelembagaannya, sistemnya, sama pengisian dan penyempurnaanya terus berjalan," kata Sumarsono.
Nantinya pengelolaan Terminal Pulogebang akan dilakukan di bawah kendali Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dari Dishubtrans DKI Jakarta.
"Oleh karena itu, kegiatan Kadishub terus bolak-balik ke Terminal Pulogebang," kata Sumarsono.
Terminal Pulogebang dibangun sebagai terminal antarkota antarprovinsi (AKAP). Terminal ini sebenarnya sudah diresmikan dan mulai beroperasi sejak Juni 2012. Namun, sampai saat ini, terminal yang diklaim terbesar di Asia Tenggara itu belum beroperasi secara optimal.
Indikatornya adalah masih sedikitnya PO bus yang menjadikan Terminal Pulogebang titik kedatangan dan pemberangkatan.