JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memuji pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo serta Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pasalnya, lanjut dia, jumlah titik banjir di Jakarta kian berkurang.
"Tahun 2015, titik banjir itu ada 486 lokasi. Kemudian Januari sampai Juni 2016 turun menjadi 185 lokasi, dan masuk bulan Juli cuma ada 80 lokasi yang tergenang banjir," kata Sumarsono, di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Jumat (23/12/2016).
Hal ini, kata dia, disebabkan karena berbagai program unggulan penanggulangan banjir yang telah terealisasi. Mulai dari pembangunan waduk, pembersihan got dan saluran air, normalisasi sungai dan waduk, dan lain-lain.
"Sejak zaman Pak Jokowi sampai Pak Ahok telah memberikan bukti pengendalian banjir bisa menjadi genangan sekarang," kata Sumarsono.
Sumarsono menyebut, kini tidak ada lagi wilayah di ibu kota yang tergenang hingga lebih dari 24 jam. Menurut Sumarsono, genangan air yang merendam lebih dari 24 jam disebut banjir. Sedangkan rendaman air yang surut dalam waktu 3-4 jam, Sumarsono menyebutnya dengan genangan.
Saat ini, kata Sumarsono, di Jakarta hanya ada genangan, bukan banjir. (Baca: Begini Perbedaan Genangan dan Banjir Menurut Plt Gubernur DKI Jakarta)
"Bahkan normalisasi sungai, penataan bantaran kali di sejumlah wilayah juga sudah dibebaskan. Sehingga (ancaman banjir) sudah tidak menghawatirkan lagi," kata Sumarsono.