Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Jaga di Kementan Belum Tahu Tempatnya Akan Dipakai untuk Sidang Ahok

Kompas.com - 26/12/2016, 14:26 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas piket jaga keamanan di area Gedung Kementerian Pertanian di Ragunan, Jakarta Selatan, belum mendapat kabar tempatnya akan digunakan untuk pelaksanaan sidang kasus dugaan penodaan agama pada Selasa (27/12/2016) esok.

Sidang yang mengadili terdakwa Basuki Tjahaja Purnama itu sebelumnya sempat direncanakan untuk diselenggarakan di auditorium Kementerian Pertanian guna mengakomodasi kebutuhan tempat yang lebih besar.

"Sampai sekarang belum ada kabar soal itu. Masih biasa saja di sini," kata salah satu petugas keamanan yang enggan menyebutkan namanya kepada Kompas.com di lokasi, Senin (26/12/2016) siang.

Suasana Kompleks Gedung Kementerian Pertanian pada hari ini juga masih sepi karena cuti bersama. Semua ruangan pun ditutup karena tidak ada kegiatan sama sekali, termasuk ruang auditorium yang terletak di lantai dasar Gedung A Kementerian Pertanian.

Menurut petugas keamanan, jika ada pihak luar yang hendak memakai auditorium, para petugas sudah diinformasikan terlebih dahulu. Namun, sampai siang ini, mereka tidak mendapat kabar sama sekali dari kepolisian maupun pihak Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menuturkan, pelaksanaan sidang mengadili Basuki besok masih bertempat di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. (Baca: Pemindahan Lokasi Sidang Ahok Tergantung Putusan Hakim)

Meski begitu, beberapa hari yang lalu, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali telah mengabulkan permohonan Kejaksaan Tinggi dan kepolisian tentang lokasi lain untuk sidang kasus dugaan penodaan agama.

Tempat yang disepakati adalah di auditorium Kementerian Pertanian. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Ketua MA Nomor 22/KMA/SK/2016. Permintaan untuk memindahkan lokasi sidang atas dasar pertimbangan tingkat kerawanan.

Sebab, selama sidang berlangsung, kerap terjadi unjuk rasa dari berbagai pihak yang dianggap mengganggu kegiatan di pusat kota atau ring satu.

Kompas TV Polisi Rekomendasikan Agar Lokasi Sidang Ahok Dipindahkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com