Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kita seperti Bukan di "Rumah" Sendiri

Kompas.com - 26/12/2016, 19:25 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menilai Jakarta belum adil terhadap warganya. Penilaian tersebut disampaikan oleh Anies setelah ia mengunjungi daerah Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (26/12/2016). Pada kunjungan itu, Anies mendapat keluhan warga soal akses terhadap air bersih.

Para warga yang sudah puluhan tahun tinggal di daerah Tegal Alur sulit mendapatkan air bersih karena tak terhubung dengan Perusahaan Air Minum (PAM). Sementara itu, kompleks baru di samping perkampungan lingkungan tersebut sudah mendapatkan air bersih dari PAM.

"Yang terasa menyakitkan bagi mereka itu bukan (karena) mereka enggak dapat airnya. Yang menyakitkan itu begini, kami tidak mendapatkan air, tetapi tetangga kami yang rumahnya gedong itu bisa dapat air," kata Anies di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Senin.

Menurut Anies, kondisi saat ini tak boleh berlanjut. Jakarta, kata dia, bukan untuk masyarakat kelas atas, juga bagi mereka yang kehidupannya tak makmur.

Ia tak ingin karena kondisi ini, warga Jakarta menjadi seperti imigran karena mendapatkan perlakuan berbeda.

"Coba bayangkan, mereka sama-sama warga Jakarta, tetapi ketika pengadaan pipanisasi yang sana dapat, di sini enggak, apa bedanya? Jadi kayak kita enggak di 'rumah' sendiri gitu," kata Anies. (Baca: Anies "Dicurhati" Warga yang Tidak Diberi Ganti Rugi oleh Pemprov DKI)

Padahal, kata Anies, Jakarta merupakan rumah bagi warganya. Dengan demikian, Jakarta harus maju bersama, bukan sebagian. Anies sendiri bila terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta akan menggalakkan soal pemasangan pipa air bersih yang terhubung dengan PAM.

Ia dan cawagubnya, Sandiaga Uno, menargetkan rumah-rumah dengan ukuran kecil mendapatkan air bersih. Mereka menjadi prioritas utama pemasangan pipa. Selain itu, rumah di bawah 70 meter persegi akan diberi subsidi 80 persen oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi, mereka cuma bayar 20 persen. Biaya pemasangannya pun gratis. Itu harapannya mereka bisa hidup lebih sehat," kata Anies.

Kompas TV Anies Fokus terhadap Pembangunan Semua Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com