JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akan membentuk gugus atau tim pencegahan kekerasan terhadap anak di setiap kota dan kabupaten di Jakarta bila terpilih nanti. Pembentukan ini didasari penyelesaian kasus kekerasan terhadap anak yang belum maksimal.
"Hari ini kekerasan itu diselesaikan secara pendiaman tidak diapa-apain atau lapor ke polisi, jadi tidak dilihat sebagai problem sosial yang harus diselesaikan," kata Anies di Kalideres, Jakarta Barat, Senin (26/12/2016).
Nantinya gugus itu minimal terdiri dari lima orang. Gugus itu akan berisi para ahli psikologi, sosiologi hingga pemuka agama.
Gugus itu sendiri akan bertugas memantau sekolah dan lingkungan yang berpotensi adanya kekerasan terhadap anak-anak. Setelah itu mereka akan melakukan mitigasi berupa langkah pencegahan dengan mengidentifikasi sumber masalah di lingkungan tersebut.
"Ini akan kita lakukan dengan cara bimbingan konseling, dilihat sumber masalahnya apa," kata Anies. (Baca: Anies: Makanya Jadi Pemimpin Jangan Hanya Lihat Data...)
Sebagian kekerasan, kata dia, karena tidak ada pekerjaan. Namun ia tak menutup kemungkinan kekerasan muncul secara berulang. Sehingga perlu pendalaman soal penyebab munculnya kekerasan.