Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye di Lagoa, Anies Temui Ibu yang Disebut Maling oleh Ahok

Kompas.com - 27/12/2016, 15:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada peristuwa menarik saat calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkampanye di Jalan Mahoni Gang I Blok A RT 003/009, Lagoa, Jakarta Utara, Selasa (27/12/2016). Anies duduk berdampingan bersama seorang ibu yang pernah diteriaki maling oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Yusri.

Sekitar satu tahun lalu, Yusri pernah dilabeli maling oleh Ahok karena mencoba menarik tunai dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Pasar Koja, Jakarta Utara. Seusai berkampanye, Anies menyempatkan diri mengunjungi rumah sederhana milik Yusri.

Di dalam rumah itu, Yusri menceritakan asal muasal dirinya dilabeli maling oleh Ahok.

"Saat itu, saya pengin beli seragam sekolah pakai KJP, tapi sudah enggak boleh, karena ada aturannya," kata Yusri kepada Anies.

Yusri mengungkapkan, saat itu ia menyambangi Ahok di Gedung DPRD DKI Jakarta. Sebelum itu, Yusri mengaku sudah antusias dan tidak sabar bertemu Ahok. Namun, ekspektasi tak berbanding lurus dengan realita.

Yusri justru dimarahi oleh Ahok. Karena diduga ingin mengambil dana KJP anaknya. Pasalnya, saat itu, Pemprov DKI Jakarta telah membuat kebijakan, KJP tidak bisa ditarik tunai.

"Sesudah ibu diomeli, apa yang terjadi?" tanya Anies kepada Yusri.

Yusri menceritakan, Ahok menginstruksikan anak buahnya untuk mencatat identitas serta nama toko yang akan mencairkan dana KJP di Pasar Koja.

"Saya kaget dibilang maling. Saya dibilang mau dipenjara," kata Yusri. (Baca: Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah)

Kompas.com/Alsadad Rudi Yusri Isnaeni (jilbab putih) saat berada di Gedung DPRD DKI, Kamis (10/12/2015). Yusri adalah seorang ibu dari salah satu siswa pengguna KJP yang sempat dimarahi oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat melakukan pengaduan KJP.

Selain itu, ia mengaku sudah sejak lama melaporkan Ahok ke Mapolda Metro Jaya karena tuduhan pencemaran nama baik. Namun, hingga kini, proses hukum tak juga berjalan.

"Saya sudah pernah dipanggil untuk BAP. Tapi enggak pernah diproses hukum lagi sampai sekarang," kata Yusri. (Baca: Rabu, Ibu yang Dimarahi Ahok soal KJP Bakal Melapor ke Polda Metro)

Mendengar cerita Yusri, Anies berulang kali menunduk dan menggelengkan kepalanya. Sekitar 15 menit pertemuan antara Anies dengan Yusri.

Kompas TV Lagi, Ahok Marah di Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com