JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta , Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tidak ingin ada lagi genangan di Jakarta pada saat hujan.
Oleh karena itu, dia sering meninjau kali dan got saat blusukan ke permukiman warga.
"Kita mau selesaikan. Jadi enggak ada cerita genangan di Jakarta, enggak ada bilang tiga jam surut, enggak mau. Kalau banjir, ya pusing dong barang-barang kita," ujar Ahok di Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).
(Baca juga: Ahok: Katulampa Siaga I Pun Saya Enggak Khawatir Sekarang...)
Ahok menargetkan, Jakarta bebas banjir sebelum 2020. Saat ini, Ahok menyebut Pemprov DKI telah menyelesaikan 2/3 titik banjir di Jakarta. Ahok ingin mengunjungi 1/3 titik lainnya yang masih dibenahi.
"Yang banjir ini, kita sudah perintahkan jalan dari setahun yang lalu. Saya mau tahu pekerjaannya sesuai apa enggak solusinya sama yang saya minta," kata dia.
Dalam menangani titik-titik banjir di Jakarta, kata Ahok, tidak harus selalu melakukan relokasi warga. Dia mencontohkan daerah Cijantung dan Cililitan.
Meskipun berada di dataran yang rendah, permukiman warga di sana tidak perlu dipindahkan.
"Caranya bikin got di atas, supaya air hujan yang ada di atas ditampung di got dan langsung ngalir ke Ciliwung. Enggak lewat rumah warga (di bawah) baru ke Ciliwung," ucap Ahok.
(Baca juga: Ahok Ingin Kali yang Kotor dan Bau di Cililitan Segera Dibersihkan)
Menurut Ahok, harga lahan di dataran rendah yang dekat dengan kali itu akan naik apabila masalah banjir sudah bisa diatasi sepenuhnya.