JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membekuk dua terduga pelaku penyekapan yang berujung kematian sejumlah orang di Pulomas, Jakarta Timur. Satu dari dua orang tersebut tewas karena ditembak di bagian kakinya.
Adapun pelaku yang tewas adalah Ramlan Butarbutar alias Pincang. Sementara satu pelaku lainnya, Erwin Situmorang ditembak, tetapi tidak tewas.
"Ramlan Butarbutar pendarahan di kaki ada dua luka tembakan, mungkin karena kena pas pembuluh darahnya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).
Iriawan menjelaskan, polisi terpaksa menembak keduanya lantaran saat dibekuk melakukan perlawanan. Mereka ditangkap di kontrakan kerabat Ramlan di Gang Kalong, RT 08 RW 02, Bojong, Rawalumbu, Bekasi.
"Mereka melawan polisi menggunakan senjata tajam saat dibekuk," ucap dia. (Baca: Identitas Dua Terduga Pelaku Penyekapan di Pulomas Terlacak dari CCTV)
Polisi saat ini masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku lainnya. Polisi menyimpulkan kasus penyekapan ini adalah perampokan disertai dengan pembunuhan.
Peristiwa penyekapan yang menewaskan enam orang di Pulomas itu diduga terjadi pada Senin (26/12/2016) sore. Warga bersama polisi baru mengetahui peristiwa penyekapan tersebut pada Selasa pagi kemarin.
Korban meninggal dalam peristiwa itu adalah Dodi Triono (59) yang merupakan pemili rumah, dua anak Dodi yaitu Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga itu.
Korban selamat adalah Zanette Kalila (13) yang merupakan anak Dodi. Korban lain yang selamat yaitu Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy. (Baca: Setelah Tangkap 2 Pelaku Pembunuhan di Pulomas, Polisi Buru 2 Lainnya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.