JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono mengatakan, anggaran pemeliharaan Terminal Pulogebang di Cakung, Jakarta Timur mencapai Rp 20 miliar. Anggaran itu, kata Sumarsono dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017.
"Biaya pemeliharaan kita anggarkan Rp 20 miliar dari APBD (DKI) melalui Dinas Perhubungan. Ini sedang kami garap jadi BLUD (Badan Layanan umum Daerah)," ujar Sumarsono saat mendatangi Terminal Pulogebang di Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).
Sumarsono menambahkan, pembentukan BLUD dilakukan agar Terminal Pulogebang bisa membiayai sendiri biaya operasionalnya tanpa harus mengaharapkan dari APBD DKI. Adapun BLUD akan dibentuk dengan sistem lelang di bawah Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.
Ditemui secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah menargetkan cost recovery akan terjadi selama dua tahun ataubsaat Terminal Pulogebang beroperasi secara penuh.
Adapun Andri menargetkan keuntungan yang didapatkan mencapai Rp 25 miliar per tahun. Sumber pendapatan itu berasal dari penyewaan 150 kios, biaya retribusi, pendapatan parkir, serta pendapatan dari sistem e-ticketing.
Andri menambahkan penyewaan videotron juga bisa menambah pendapat Terminal Pulogebang. Dari hitung-hitungan Andri, penyewaan videtron bisa mencapai Rp 2,5 miliar per tahun.
"Target pendapatan kami Rp 25 miliar. Cost recovery dua tahun sudah oke," ujar Andri.