Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Panjang Kejahatan Ramlan, Perampok dan Pembunuh di Pulomas

Kompas.com - 29/12/2016, 07:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, pada Senin (26/12/2016), jadi aksi kejahatan terakhir Ramlan Butarbutar.

Polisi terpaksa menembaknya hingga tewas pada Rabu (28/12/2016). Penembakan dilakukan karena Ramlan melawan saat akan ditangkap.

Keberadaan Ramlan di sebuah kontrakan di Gang Kalong, RT 08 RW 02, Bojong, Rawalumbu, Bekasi, diketahui polisi dari rekan Ramlan, sesama perampok spesialis rumah mewah.

"Dari hasil analisis CCTV telah disimpulkan bahwa pelaku adalah Ramlan Butarbutar. Hal tersebut sesuai dengan keterangan tersangka Philip Napitupulu yang sebelumnya telah diamankan atas kejadian sebelumnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu.

Philip, Ramlan, beserta empat orang lainnya masuk daftar pencarian orang atas perampokan di rumah di Jalan Kayu Putih Timur pada 14 September 2016 silam.

Keenamnya merampas sembilan perhiasan berlian, enam perhiasan emas, dua sepeda motor jenis sport, dan sejumlah ponsel berbagai merek dengan total kerugian mencapai Rp 1 miliar.

Philip yang melarikan diri hingga ke Medan berhasil ditangkap pada 25 Oktober 2016. Adapun sisanya, termasuk Ramlan, menghabiskan uang hasil rampokan dengan bebas.

Ramlan yang dikenal warga Gang Kalong sebagai sopir angkot K 11 trayek Bantargebang-Bekasi itu ternyata punya daftar panjang kejahatan. Ia disebut rutin masuk keluar penjara sejak 2001.

"Dia sudah berapa kali masuk keluar LP, dan sudah berapa kali pula kami melakukan penangkapan," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan.

(Baca: Kapolri Sebut Tersangka Pembunuhan di Pulomas Pemain Lama)

Sebelum dua perampokan itu, Ramlan sang kapten juga pernah memimpin perampokan di Depok. Ia disebut terakhir ditangkap polisi pada Agustus 2015.

Ia menyekap korbannya yang ada di Griya Telaga Permai, Cilangkap, Tapos, Depok, lalu menggasak emas 43 gram dan kartu ATM pemilik rumah.

"Sekali kami tangkap," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho.

Teguh mengatakan, Ramlan yang dikenal bergerak dengan Geng Medan ini tak segan melumpuhkan korbannya. Modus yang digunakan hampir mirip dengan yang terekam kamera CCTV di Pulomas.

Komplotan Ramlan masuk dengan leluasa sebelum menodong dan mengikat atau menyekap orang yang ada di rumah.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com