JAKARTA, KOMPAS.com — Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, saat ini para korban selamat pada kasus penyekapan yang berujung kematian di Pulomas, Jakarta Timur, masih belum siap untuk dimintai keterangan.
Para korban selamat pada peristiwa itu adalah Zanette Kalila (13) yang merupakan anak Dodi, sang pemilik rumah yang tewas pada kejadian itu, serta para pembantu dan pengasuh, yaitu Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23). Mereka dirawat di Rumah Sakit Kartika Pulomas.
Enam orang lainnya, yang turut disekap, tewas karena kehabisan oksigen dalam ruangan kamar mandi.
"Kami belum menyentuh keluarga korban karena dalam kondisi berduka begitu kami harus melihat bagaimana kondisinya. Jangan sampai nanti kami tergesa-gesa, mereka malah nangis terus," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/12/2016).
Polisi rencananya akan menanyakan harta benda yang diambil komplotan perampok pada Senin (26/12/2016) sore lalu itu. Belum diketahui apa saja yang digasak dari rumah mewah itu. Polisi sebelumnya menyebut tidak ada barang yang diambil.
"Kami harus cross-check dulu dari keluarga korban kira-kira barang yang hilang itu apa saja, kami belum cross-check ya. Kami masih fokus amankan pelaku," kata Argo.
Polisi juga menanyakan keamanan rumah tersebut. Tak ada satpam di rumah itu. Penyekapan 11 penghuni di rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A itu diyakini polisi sebagai perampokan murni.
"Kami lihat sendiri di sana, kan ada rumah yang ada satpam sendiri," kata Argo.