Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obrolan Buwas dengan Remaja yang Terjaring Razia BNN

Kompas.com - 30/12/2016, 09:05 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hiburan malam di Venue, Kemang, Jakarta Selatan, terpaksa berhenti ketika puluhan personel gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), kepolisian dan TNI masuk ke klub itu pada Jumat (30/12/2016) dini hari.

Satu per satu pengunjung diminta berbaris mengantre untuk megikuti tes urine. Di luar, ada bus toilet, meja pendaftaran, dan meja pegecekan urine yang disediakan polisi.

"Baru sekali ke sini malah kena beginian," kata Yudha (24), salah satu pengunjung.

Yudha dan lebih dari 200 pengunjung lainnya sama-sama menunjukkan raut kekesalan di wajahnya.

"Tuh pak negatif, aku anak baik-baik kali!" kata salah satu remaja perempuan usai menerima hasil tes urine-nya.

Tak berselang lama, setelah razia dimulai sekitar pukul 01.00, Kepala BNN Budi Waseso tiba dan menemui sejumlah pengunjung. Pengunjung yang mayoritas remaja di bawah 25 tahun ini nampak biasa saja karena tak mengenali Buwas.

"Hey, ada acara apa nih? Dari mana nih? Sekolah atau kerja? Happy ya..." kata Buwas menyapa.

Bau alkohol dari mulut beberapa pengunjung tempat hiburan itu tak mengganggu Buwas. Dia tetap mengajak mereka ngobrol dan mempersilakan untuk bersenang-senang.

Buwas kemudian melangkahkan kakinya ke bus polisi yang parkir di luar, di pinggir Jalan Kemang Selatan. Di sana, tujuh orang tertunduk lesu karena hasil tes urine-nya positif.

"Kamu masih sekolah ya? SMA atau kuliah?" tanya Buwas.

"SMP, Pak," jawab salah satu remaja pria yang terjaring. Buwas pun tertawa sambil geleng-geleng mengetahui latar belakang para remaja ini.

(Baca: Buwas: Tembak Mati Bandar Narkoba, Termasuk Pengkhianat di BNN)

Ada yang baru lulus SMP, ada yang menganggur selepas tamat sekolah, ada yang datang dari Bojong Gede, Depok, dan sebagainya.

Salah seorang remaja yang positif menggunakan narkoba terbuka kepada Buwas dan bercerita dia pernah menggunakan ganja tiga tahun lalu. Dia mengaku mengisap ganja setelah ayahnya meninggal dan ibunya sakit.

"Kamu mestinya di rumah jaga ibu yang sakit," ujar Buwas menasihatinya.

Namun, remaja lelaki itu mengaku sesekali masih mengisap ganja. Buwas mengatakan mereka yang terzaring razia akan dibawa ke Polda Metro Jaya, dan sebagian lagi ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk menjalani assesment.

Mereka akan diperiksa apakah menyimpan narkotika, ataukah hanya sekadar sebagai pengguna.

"Kami menyelamatkan ini musim anak libur, remaja libur, anak-anak SMA, anak sekolah pada libur ternyata sekarang mereka mengisi liburan di tempat hiburan malam. Nah kerawanan untuk mereka terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, maka kami lakukan upaya gabungan ini untuk menyelamatkan mereka," kata Buwas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com