Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Pemenangan Agus: Ada Kampanye Hitam pada Pilkada DKI

Kompas.com - 30/12/2016, 10:54 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pemenangan pasangan calon gubernur DKI Jkarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, mengatakan ada pihak yang berusaha melakukan kampanye hitam pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Usaha itu disebarkan lewat media sosial berupa cuplikan video Agus saat berkunjung ke salah satu media.

"(Video) diberi gambar-gambar tambahan sedemikian rupa untuk menyerang dan membentuk persepsi keliru tentang intelektualitas Agus," kaya juru bicara Agus-Sylvi, Rachland Nashidik lewat keterangan pers di Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Rachland menjelaskan, dalam rekaman asli wawancara, Agus mempertanyakan mitos penggusuran sebagai satu-satunya solusi bagi problematika Jakarta, termasuk banjir. Menurut Agus, kata Rachland, bukan tak mungkin membangun Jakarta tanpa menggusur. Pemikiran itu dimasukan dalam argumentasi wawancara tersebut.

"Contoh yang ia (Agus) saksikan dari pengalaman perjalanannya ke beberapa negara tentang membangun rumah di atas sungai, mengapung," kata Rachland.

Politisi Partai Demokrat itu mengatakan bahwa gagasan membangun rumah di atas air sudah ada sejak lama. Menurut Rachlan, Joko Widodo dalam kampanye Pilkada DKI Jakarta 2012 juga pernah menggagas apartemen mengapung di atas Sungai Ciliwung.

Menurut Rachland, gagasan itu bisa saja belum diketahui oleh sebagian masyarakat dan Agus tak bertanggungjawab atas keterbatasan informasi tersebut.

"Keterbatasan pengetahuan orang yang membuat video mengejek Agus tentu adalah tanggungjawabnya sendiri," kata dia.

Rachland melanjutkan, Agus tak pernah menyatakan kampung apung adalah solusi yang akan ia pilih bagi Jakarta. Menurut dia, Agus mengatakan akan mempelajari dengan serius berbagai alternatif demi mencegah penggusuran.

"Kami sangat menyesalkan kampanye hitam pada Agus Yudhoyono yang diedarkan secara massif melalui media sosial dan aplikasi percakapan pribadi," kata Rachland.

Agus-Sylvi sendiri menolak kampanye hitam dan secara konsisten menjauhinya. Rachland menambahkan bahwa Jakarta adalah rumah bersama yang tidak boleh dirusak oleh permusuhan dan dengki, melainkan harus dirawat dengan solidaritas dan empati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com