Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dihadang, Ahok Dihampiri Warga yang Dukung Kedatangannya

Kompas.com - 30/12/2016, 14:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seusai berdebat dengan pria yang mengaku bernama Herianudin dan menyebut dirinya sebagai Ketua Front Pembela Islam (FPI) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Jumat (30/12/2016), calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok didatangi seorang pria paruh baya.

Pria itu mengaku sebagai warga RT 12/02 dan mendukung kedatangan Ahok di wilayahnya, di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Herianudin sebelumnya menyebut bahwa warga menolak kedatangan Ahok di Jatipadang.

"Enggak, saya mendukung. Saya warga RT 12 juga, saya mendukung, Pak," kata pria berbaju kuning itu kepada Ahok.

"Nah makanya, kenapa saya enggak boleh datang," kata Ahok sambil menyalami bapak itu dan menengok ke arah Herianudin.

(Baca: Begini Perdebatan Ahok dengan Pria yang Mengaku Ketua FPI Pasar Minggu)

Sementara itu, di belakang Ahok, Herianudin masih tidak terima dengan kedatangan Ahok. Soalnya, kata Herianudin, rencana kedatangan Ahok tidak dikoordinasikan dengan pihak RT/RW setempat.

Selain pria yang berbaju kuning itu, seorang ibu berambut pendek juga mendukung kedatangan Ahok.

"Orang kami mendukung, ngapain usil? Jangan sok munafik jadi orang," seru ibu tersebut ke arah Herianudin.

Dia mengaku mengenal Herianudin yang juga seorang ustadz dan anggota organisasi masyarakat. Ibu itu mengatakan, dalam kegiatan sehari-hari, Herianudin tidak terlalu membaur dan dekat dengan warga.

Riah, warga RT 05/02 mengatakan, seharusnya warga tidak boleh menolak kedatangan orang lain yang tengah bertamu atau berkunjung.

"Namanya orang berkunjung, ya enggak boleh ditolak dong harusnya," kata Riah.

Riah mengapresiasi kinerja Ahok selama memimpin Jakarta. Menurut Riah, lingkungan tempat tinggalnya semakin bersih berkat program Pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Kompas TV Ahok Akan Pasang 6.000 CCTV yang Bisa Deteksi Muka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com