JAKARTA, KOMPAS.com - Biasanya calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, blusukan ke kampung-kampung yang belum pernah dikunjunginya. Namun pada Jumat (30/12/2016) siang, Sandiaga blusukan ke kampung istrinya, Nur Asia, di kawasan Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Di himpitan gedung-gedung mewah di kawasan Senopati, Sandiaga melangkahkan kakinya masuk ke gang Senopati Dalam II usai menunaikan ibadah shalat Jumat di masjid di sekitar daerah itu. Sepanjang jalan, Sandiaga kerap dihentikan tetangga dan teman-teman sekolahnya di kawasan Kebayoran Baru.
Sesampainya di lokasi kampanye, Sandiaga langsung menyapa sejumlah warga yang diakui sebagai kerabat dekat.
"Ci Mune mana Ci Mune? Si Nur lagi di Duri Kepa, Kak Lele, Bang Yun, Bang Komay mana nih?" tanya Sandiaga.
Ia mengungkapkan bahwa ini pertama kalinya dalam masa sosialisasi setahun terakhir, ia berkampanye di kalangan kerabat dekat.
"Pasti nggak ada yang mau nanya kan. Kalau ada yang mau nanya datang aja ke rumah," kata Sandiaga disambut tawa warga.
Sandiaga mengakui jurang perbedaan nasib antara dia dan warga yang disambanginya. Dulunya, sebelum Jakarta Selatan didominasi perumahan mewah, tanah-tanah kosong dikuasai keluarga Betawi, salah satunya adalah mertuanya, Haji Abdul Azis, yang dulu bersama saudara-saudaranya dikenal sebagai juragan tanah Senayan.
Saat ini, meski keluarga istri Sandiaga umumnya berkecukupan, masih ada sepupu istri Sandi yang berprofesi sebagai juru parkir di sekitar Senayan.
"Kadang-kadang yang jauh kelihatan, sementara yang dekat nggak kelihatan. Semut di seberang lautan terlihat, sementara gajah di pelupuk mata tak kelihatan," kata Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.