JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi mengamankan enam orang terkait kebakaran Kapal Motor (KM) Zahro Express. Direktur Polair Polda Metro Jaya Kombes Hero Hendrianto Bachtiar menyebut keenam orang tersebut adalah nakhoda, tiga anak buah kapal (ABK), dan dua petugas syahbandar.
Keenamnya diamankan untuk ditanyai penyebab kebakaran kapal penumpang tersebut. Selain enam orang yang diamankan, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi.
"Yang ingin digali (adalah) kronologi, penyebab kebakaran, seputar itu," kata Hero kepada wartawan, Senin (2/1/2017).
(Baca: Ini Dugaan Sementara Penyebab Kebakaran Kapal Zahro Express)
Pada waktu berbeda, Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Tony Budiono mengatakan, kelebihan jumlah penumpang dinilai bukan penyebab terbakarnya kapal tersebut. Sebab, jika kelebihan penumpang, hal yang terjadi adalah kapal terbalik dan bukan terbakar.
"Jadi, dugaan sementara, ini percikan api kena ke BBM. Nanti akan diteliti lebih lanjut apakah karena rembesan atau apa? Nanti disampaikan kembali," ujarnya, Minggu (1/1/2017).
Kapal Zahro Express yang mengangkut ratusan penumpang itu sedianya akan berlabuh di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Para penumpang adalah wisatawan yang ingin berlibur pada awal tahun 2017 ini.
Namun, dalam perjalanan ke Pulau Tidung, kapal terbakar saat berada di tengah laut. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 23 orang meninggal dunia. Sejumlah penumpang lainnya selamat, luka-luka. Ada pula penumpang yang hilang.