JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maaf kepada anggota keluarga korban terbakarnya kapal Zahro Express di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Senin (2/1/2017) siang.
Permintaan maaf sekaligus disampaikan dengan pernyataan adanya kelalaian dalam kasus ini.
"Kami sekali lagi menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulang anggota keluarga dalam musibah kemarin pagi. Kami juga sampaikan maaf, kejadian itu ada suatu kelalaian," kata Budi.
Dia mengungkapkan, sampai saat ini, pihaknya masih berupaya menghimpun informasi lebih lanjut mengenai bagaimana kejadian sebenarnya hingga kapal Zahro Express bisa terbakar. Penyelidikan insiden kebakaran kapal ini turut melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). (Baca: Korban Tewas Kebakaran Kapal Zahro Express Dipastikan 23 Orang)
Selain itu, Budi mengingatkan bahwa keluarga dari korban yang meninggal dunia akan menerima santunan dari Jasa Raharja. Dia menyarankan agar pihak keluarga dapat menghubungi langsung ke Jasa Raharja untuk pengurusan santunan tersebut.
Proses penyelidikan kebakaran kapal Zahro Express masih terus berlanjut. Proses penyelidikan berjalan seiring dengan upaya tim penyelamat mencari korban yang hilang di perairan sekitar Kepulauan Seribu.