Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Spanduk Anies-Sandi di Kawasan Cilandak Banyak Dirusak

Kompas.com - 04/01/2017, 11:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Spanduk kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan terpantau banyak yang dirusak.

Tepatnya yang berlokasi di Kelurahan Lebak Bulus dan Cilandak Barat. Menurut Anies, perusakan terhadap spanduk-spanduknya mulai terjadi dalam empat hari terakhir, tepatnya sejak masuk bulan Januari 2017.

"Waktu malam tahun baru saya pulang jam setengah 2 malam, spanduk yang di sini sudah rusak," kata Anies sambil memperlihatkan lokasi pemasangan spanduk yang dirusak, di Jalan Lebak Bulus Dalam, Rabu (4/1/2017).

Anies mengaku pada awalnya tak mempersalahkan hal tersebut. Sebab, pada awalnya ia mengira spanduk rusak karena kebetulan atau hanya karena perbuatan orang iseng. Namun, ia mendapatkan laporan bahwa spanduk-spanduk yang dirusak terjadi di banyak titik.

Menurut Anies, ada 70 spanduknya di kawasan Cilandak yang dirusak, baik spanduk berukuran besar maupun kecil. Atas dasar itu, ia beranggapan ada unsur kesengajaan di balik rusaknya spanduk-spanduknya itu.

"Tampak sekali sistematis karena pemotongannya. Mungkin menggunakan (pisau) cutter dan dilakukan sekali jalan," ujar Anies sambil memperlihatkan sobekan spanduk.

Menurut Anies, perusakan spanduknya tidak hanya dilakukan terhadap spanduk yang dibuat sendiri. Tapi juga spanduk yang berasal dari KPU DKI.

"Jadi ada spanduk tiga pasang calon. Yang dirusak hanya yang nomor tiga," kata dia.

Anies menyatakan, pihaknya akan segera melaporkan temuan mengenai perusakan spanduk itu ke Bawaslu DKI dan kepolisian. Karena ia menilai, perusakan spanduk merupakan hal yang tidak dapat dibiarkan.

"Kita tidak tahu siapa pelakunya dan kita tidak mencoba untuk menuduh salah satu. Karena bisa jadi pihak-pihak lain. Tapi ini merusak iklim damai yang hendak kita bangun bersama," ucap Anies.

Kompas TV Anies Baswedan Janji Perhatikan Pasar Tradisional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com