JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Agung Budijono mengatakan, komplotan perampok di Pulomas, Jakarta Timur, sudah sering beraksi di banyak lokasi.
Namun, dari banyak aksiya tersebut, baru kali ini komplotan yang dipimpin Ramlan Butarbutar menewaskan korbannya.
"Ya, ya. Tidak pernah ada sebelumnya (korban yang tewas)," ujar Agung, di tempat kejadian perkara, di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2017).
(Baca: Perampok di Pulomas Hanya Butuh 16 Menit untuk Merampok dan Menyekap)
Agung mengaku belum mengetahui apakah para perampok itu sengaja menyekap para korbannya ke dalam kamar mandi yang sempit untuk menghilangkan nyawa.
Menurut dia, perlu penyidikan lebih dalam untuk mengetahui ada atau tidaknya niat menghilangkan nyawa dengan cara menyekap korban di kamar mandi.
"Kalau masalah sengaja atau tidak sengaja kami tidak bisa sampaikan, tapi kelompok mereka punya spesialisasi menyekap, setelah itu dia tinggal, tidak ada niatan lain," ucap dia.
Agung mengungkapkan, salah satu perampok, Ius Pane, sempat mengungkapkan penyesalannya setelah tahu perbuatannya menyebabkan enam orang tewas.
"Kalimat mereka menyesal semua, benar atau tidaknya mereka sendiri yang tahu," kata Agung.
Polisi telah menangkap semua tersangka perampokan di Pulomas, Jakarta Timur. Mereka adalah Ramlan Butarbutar (tewas), Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane.
Dalam peristiwa penyekapan ini korban yang tewas adalah Dodi dan kedua anaknya, Diona (16) dan Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasro, yang merupakan sopir keluarga, tewas karena kehabisan oksigen.
Sementara Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).