JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menilai, penggusuran di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, merupakan tindakan gegabah yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Pria yang akrab disapa Sandi ini menganggap, Pemprov DKI tidak mempunyai perencanaan yang matang setelah melakukan penggusuran.
"Jadi, ini tragedi bencana kemanusiaan yang diakibatkan suatu kebijakan yang sama sekali tidak dipikirkan dampaknya," ujar Sandi di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Sabtu (7/1/2017).
Sandi mengira, seusai menggusur pemukiman warga, pemerintah akan langsung melakukan revitalisasi kawasan itu. Namun, pada kenyataannya, pemerintah tidak melakukan apa-apa setelah meratakan permukiman warga tersebut.
"Kita pikir ini langsung dikerjakan, ternyata buat apa waktu dulu diburu-buru sebelum keadaan yang jelas kebijakan itu dilakukan," ucap dia.
Baca juga: Warga Kampung Akuarium Minta Anies-Sandi Tepati Janji Saat Kampanye
Sandi menganggap, apa yang dilakukan oleh pemerintah malah justru makin menyengsarakan rakyat. Sebab, rakyat kehilangan tempat tinggal dan tidak diberikan solusi oleh Pemprov DKI untuk mengatasi hal tersebut.
"Sehingga mengakibatkan kemiskinan yang semakin absolut. Ibu ini tidak diperlakukan sebagai manusia. Saya tidak ada kata-kata yang bisa dilukiskan (untuk menggambarkan kondisi warga Kampung Akuarium)," kata Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.