JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Populi Center Usep S Ahyar mengatakan, debat calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta yang berlangsung pada Kamis (12/1/2017) besok malam bisa berdampak terhadap elektabilitas pasangan calon.
Debat tersebut dinilai bisa memengaruhi kenaikan atau penurunan elektabilitas pasangan calon, tergantung dari kemampuan para paslon meyakinkan pemilih akan program kerjanya.
(Baca juga: Bertemu Ahok, Djarot Tanya Persiapan Debat Cagub-Cawagub DKI)
Menurut Usep, para pemilih sedang menunggu apakah program yang ditawarkan paslon merupakan pemecahan dari permasalahan yang dirasakan pemilih saat ini.
"Kalau subtansinya menarik dan pemilih concern, ya tentu akan menunggu-nunggu, misalnya ada yang membahas isu kemacetan, itu bisa berubah kecendrungannya jika isu-isu itu dipersoalkan masyarakat," ujar Usep.
Pernyataan itu disampaikan Usep dalam diskusi publik "Menakar Efektifitas Debat, Meraih Simpati Publik", di Media Center KPUD DKI Jakarta, Kamis (12/1/2017).
Usep menambahkan, elektabilitas paslon bisa turun jika saat menyampaikan visi misi dan program, mereka terlalu bertele-tele.
Menurut Usep, ini karena paslon juga dihadapkan dengan pemilih yang emosional, selain menghadapi pemilih yang rasional.
"Bagaimana si calon mengaitkan visi misi, dan program. Ada juga yang tidak nyambung, muter-muter penjelasannya," ujar Usep.
(Baca juga: Debat Tak Berpengaruh bagi Pemilih Loyal)
Debat pertama pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI akan berlangsung Jumat malam di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Tiga stasiun televisi yang akan menayangkan debat itu ialah TV One, Net TV, dan Jawa Post TV.