Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus dan Anies Kritik Penggusuran, Djarot Bicara soal Relokasi ke Rusun

Kompas.com - 13/01/2017, 21:29 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 3, Anies Baswedan, menceritakan pengalaman dia saat berkunjung ke lokasi penggusuran Bukit Duri untuk syukuran warga yang menang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Menurut dia, di Bukit Duri terjadi ketidakadilan. Ia menilai ada prosedur yang dilanggar demi kepentingan tertentu dalam penggusuran Bukit Duri.

“Yang kita hilangkan bukan orang miskin, tetapi ketidakadilan,” kata Anies dalam debat cagub-cawagub di Jakarta, Jumat (13/1/2017).

(Baca juga: Sylviana Murni Buka Suara pada Segmen Tiga Debat Cagub-Cawagub)

Anies memilih konsep urban renewal. Ia tak setuju bila mengosongkan lokasi permukiman tanpa mempetimbangkan rasa keadilan.

Anies menceritakan pengalamannya saat dia bertemu korban penggusuran. “Mereka bukan orang baru, mereka orang yang di Jakarta puluhan tahun lalu. Dengan kesombongan kita geser,” kata Anies.

Ia mengatakan bahwa pemindahan dilakukan dengan memerhatikan hak dan penghidupan. Salah satu pertimbangannya adalah fasilitas pendidikan dan kesehatan.

Sementara itu, calon gubernur nomor pemilihan 1, Agus Harimurti Yudhoyono, mengatakan akan membangun dan menata Jakarta tanpa penggusuran.

Menurut dia, penggusuarn hanya akan meningkatkan kemiskinan. Korban penggusuran akan kehilangan mata pencarian.

“Mereka sampai saat ini masih menangis, digusur tanpa kompensasi dan ganti rugi,” kata dia.

Agus mengatakan bahwa banyak cara menata Jakarta tanpa melukai warga. Paradigman tersebut akan dibangun oleh Agus-Sylvi.

“Gedung-gedung ini adalah benda mati, warga adalah rohnya,” kata Agus.

(Baca juga: Dalam Debat Cagub, Agus Tegaskan Tak Ada Program Bagi-bagi Uang)

Sementara itu, calon wakil gubernur nomor pemilihan 2, Djarot Saiful Hidayat, memiliki pandangan bahwa warga Jakarta tak boleh tinggal di bantaran sungai atau kolong jembatan.

Tempat tinggal tersebut dianggap tak manusiawi. Dia berkomitmen untuk memindahkan mereka ke tempat layak, seperti rusun berukuran 36 meter persegi serta subsidi kehidupan pendidikan dan transportasi.

Biaya hidup pun ditanggung seperti kebutuhan bahan pokok. “Kita tak heran IPM (indeks pembangunan manusia) Jakarta paling tinggi,” kata dia.

Kompas TV Debat Pilkada, Polisi Kerahkan 1.700 Personel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com