Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Para Cagub tentang Penanggulangan Kemiskinan di Jakarta

Kompas.com - 13/01/2017, 21:33 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketiga pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta diberi pertanyaan tentang cara menurunkan angka kemiskinan di Jakarta. Pertanyaan itu disampaikan oleh moderator, Ira Koesno, dalam debat pertama yang diselenggarakan KPU DKI di Auditorium Hotel Bidakara, Jumat (13/1/2017).

Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Yudhoyono, menyampaikan mereka memiliki program bantuan langsung sementara (BLS) untuk warga miskin.

"Kami berkeliling bergerilya ke lapangan dan menemukan masih banyak masyarakat yang makan sehari-hari sulit," ujar Agus.

Bukan hanya BLS, Agus juga ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Agus mengatakan pertumbuhan ekonomi yang baik akan secara otomatis menciptakan lapangan pekerjaan. Ketika itu terjadi, dia yakin jumlah pengangguran juga akan berkurang.

Agus mengatakan mereka juga memiliki program dana bergulir tanpa bunga dengan pendampingan untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah.

Agus berharap program-program tersebut bisa menekan jumlah pengangguran dan berdampak kepada penurunan angka kemiskinan di Jakarta.

(Baca: Dalam Debat Cagub, Agus Tegaskan Tak Ada Program Bagi-bagi Uang)

Jawaban Ahok

Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama, memulai jawabannya dengan memaparkan data-data. Basuki atau Ahok mengatakan tingkat pengangguran di Jakarta pada 2013 adalah 8,3 persen.

Menurut Ahok, saat ini angka pengangguran di Jakarta sudah turun menjadi 6 persen.
Sementara di tingkat nasional, kata Ahok, tingkat pengangguran sejak 2013 sampai sekarang masih 5 persen.

"Jadi itu kita harus melihat gap, yang berhasil kami turunkan begitu luar biasa. Orang bertanya kok bisa? Padahal di Jakarta orang miskin selalu sama kita. Ini karena kami laksanakan 6 program," ujar Ahok.

Program pertama adalah jaminan kesehatan semesta. Ahok mengatakan warga Jakarta bebas biaya pengobatan selama mereka mau menggunakan fasilitas di puskesmas atau kelas 3.

Program kedua adalah jaminan pendidikan. Ahok mengatakan jaminan pendidikan tidak hanya sampai siswa SMA, melainkan juga untuk warga miskin yang diterima di perguruan tinggi negeri.

Program ketiga adalah jaminan perumahan. Ahok mengatakan Pemprov DKI bisa memberi jaminan rumah kepada warga hanya dengan biaya Rp 5.000 hingga Rp 15.000 sehari.

Program keempat adalah jaminan transportasi. Ahok menjamin hal tersebut dengan layanan bus Transjakarta yang sudah memiliki 55 trayek. Lalu program kelima adalah jaminan bahan pokok. Ahok mengatakan harga beras di Jakarta paling stabil selama lima tahun terakhir.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com