Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Cek Lokasi, Ahok Temukan Penyebab Banjir Bukan karena RPTRA

Kompas.com - 16/01/2017, 15:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama langsung mendatangi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang disebut menjadi penyebab banjir di kawasan Pondok Bambu. Menurut dia, tidak mungkin RPTRA menyebabkan banjir di permukiman warga.

"Jadi bukan gara-gara RPTRA. Dia bangun di bawah sutet, gotnya sudah enggak jalan, salurannya mampet," ujar Basuki atau Ahok di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).

Saat mendatangi permukiman di Pondok Bambu, Ahok melihat saluran air yang tersumbat. Kali besar di kawasan tersebut juga dalam kondisi tersumbat. Ahok mengatakan, kali yang mati itulah penyebab banjir di permukiman warga.

"Solusinya harus got dibersihin semua," ujar Ahok.

Sayangnya, kata Ahok, permukiman tersebut sebenarnya ilegal. Bangunan dibangun di atas lahan milik PLN.

Pemprov DKI tidak bisa menganggarkan APBD untuk lahan yang bukan milik pemerintah. Sebelumnya, seorang ibu bernama Ciptaningsih, mengadu kepada Basuki tentang lingkungan rumahnya kebanjiran. Ningsih mengatakan banjir itu terjadi setelah RPTRA dibangun di lingkungan rumahnya.

"Masalah RPTRA depan rumah saya, anak-anak memang senang bermain di sana. Tapi di sisi lain, kami kebanjiran Pak tiap hujan," ujar Ningsih.

Ningsih mengatakan, biasanya lahan yang kini dibangun RPTRA itu menjadi lahan resapan air. Ahok langsung menanggapi keluhan Ningsih. Ahok langsung mengajak Ningsih ke RPTRA yang dimaksud setelah acara bedah buku berakhir.

"Abis ini ikut saya. Saya langsung ke tempat ibu," ujar Ahok.

"Ikut mobil kita aja," ucap Ahok.

Baca: Keluhkan Banjir Setelah Dibangun RPTRA, Ibu Ini Langsung Diajak Naik Mobil Bareng Ahok

Kompas TV Ahok: Yang Bersyukur Terima Kasih ke Saya Banyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com