Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku-buku Bekal Relawan untuk Ceritakan Sosok Ahok Sebenarnya...

Kompas.com - 17/01/2017, 09:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika berbicara di depan para relawannya, calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kerap membahas beberapa buku. Buku pertama yang sering dibahas Basuki atau Ahok adalah buku dengan tebal 104 halaman berjudul "A Man Called Ahok".

Buku tersebut merupakan kumpulan tweet pemilik akun twitter @kurawa, Rudi Valinka, tentang perjalanannya ke Belitung, kampung halaman Ahok. Hal yang disukai Ahok dalam buku ini adalah ketebalannya.

"Buku ini tipis ya, jadi Bapak Ibu kalau baca ini setengah jam juga selesai," ujar Ahok dalam acara bedah buku tersebut di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).

Meski tipis, buku tersebut menceritakan banyak hal mengenai Ahok. Buku tersebut berisi cerita dan testimoni orang-orang yang pernah ada di kehidupan Ahok selama di Belitung. Baik teman-teman, guru-guru, hingga bekas musuh.

Penulis buku tersebut, Rudi, menceritakan alasannya pergi ke Belitung dan menyelidiki kehidupan masa lalu Basuki atau Ahok. Semua bermula ketika perkataan Ahok soal Al-Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu menjadi heboh.

"Pak Ahok bilang dia tidak menista agama. Tapi maling kalau ngaku penjara penuh dong," ujar Rudi.

Rudi merasa dia harus melakukan tabayun atau klarifikasi terhadap kasus ini. Dia ingin membuktikan apakah benar Ahok melakukan penistaan agama. Rudi merasa hal itu bisa diketahui jika dia mencari tahu soal sosok Ahok dan kondisi apa yang membentuk dia.

"Saya harus cari bukti apa benar dia menista agama, karena ini agama saya juga. Saya harus ke Belitung, saya harus tabayun karena saya harus buktikan omongan Pak Ahok dan Buni Yani waktu itu," ujar Rudi.

Cerita-cerita yang ada di buku itu merupakan sisi lain Ahok yang belum banyak diketahui orang. Baik cerita tentang masa kecil Ahok, cara orangtua Ahok mendidiknya sejak kecil, sampai soal sepak terjang karier politik Ahok di Belitung.

"Saya ingin orang lebih mengenal saya," ujar Ahok.

Ada satu buku lagi yang sering disebut Ahok di depan para pendukungnya. Buku itu berjudul "Kenapa Percaya Saya Buat Ahok?" karya Nini Hamid.

Sedikit berbeda dengan buku @kurawa, buku ini lebih tebal. Namun, ada satu kisah dalam buku ini yang berkesan bagi Ahok.

Dalam buku itu, umat Islam disebut pernah dikirim ke negeri yang dipimpin oleh seorang raja beragama Kristen untuk membuat umat Islam kuat.

Ahok mengatakan, di negara yang mayoritas penduduk Islam ini, warga miskin banyak yang beragama Islam. Begitupun dengan warga yang belum mengenyam pendidikan tinggi.

"Kata penulisnya, kita perlu model Ahok yang bisa membuat umat Islam jadi maju dan bermodal. Ini menarik dia sampaikan konsep ini. Ini kombinasi dua buku yang baik menurut saya," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, dia ingin para relawan membaca buku-buku itu sebagai bekal untuk mengampanyekan dirinya. Jika masih ada orang yang ragu memilih Ahok karena alasan agama, dia meminta relawan menceritakan kisah-kisah yang ada di buku itu.

Kompas TV Ahok Akan Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com