Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Seorang Pendukung Ahok yang Terjebak di Tengah-tengah Massa FPI

Kompas.com - 17/01/2017, 16:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang pendukung terdakwa kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, diketahui ada yang sempat terjebak di tengah-tengah massa Front Pembela Islam (FPI) jelang lanjutan sidang kasus yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2017).

Dia adalah Salma (60), salah seorang warga asal Cengkareng, Jakarta Barat. Salma diketahui terjebak saat hendak mengikuti unjuk rasa di Jalan Harsono, tepat di depan Auditorium Kementan.

Saat itu, ia tengah berada dalam mobilnya bersama dengan anaknya. Jelang sidang yang digelar hari ini, pihak kepolisian diketahui memisahkan akses bagi massa pro dan anti-Ahok yang hendak menuju lokasi sekitar persidangan.

Massa pro-Ahok diarahkan untuk langsung melalui perempatan yang menghubungkan Jalan Harsono dan Jalan Jati Padang, sedangkan massa anti-Ahok diarahkan untuk lewat Jalan Cilandak.

Selama sidang, polisi membuat barikade dengan kawat berduri. Massa pro-Ahok terkonsentrasi di sisi utara barikade, sedangkan massa anti-Ahok di sisi selatan. Jarak barikade diperkirakan mencapai sekitar 200-300 meter.

Menurut Salma, anaknya yang mengemudikan mobil salah mengambil jalan. Mereka justru lewat di jalan yang dilalui massa anti-Ahok, tak terkecuali massa dari FPI.

Salma mengatakan, saat itu anaknya salah mengambil jalan karena mengira massa FPI yang tengah membawa bendera Merah Putih adalah massa Ahok.

"Saya pikir yang pakai bendera Merah Putih cuma Ahok. Saya lupa saudara kita yang di sana (massa anti-Ahok) bangsa Indonesia juga," ujar Salma saat menceritakan pengalamannya itu di depan rekan-rekannya sesama massa pro-Ahok.

Salma mengaku ia dan anaknya sempat mengalami kepanikan karena saat itu beberapa anggota FPI langsung menghampiri mereka.

"Anaknya langsung ketakutan karena lagi bawa baju kotak-kotak," ucap Salma.

Namun, Salma mengungkapkan bahwa setelah itu ia mengalami sesuatu yang jauh dari kekhawatiran ia dan anaknya. Menurut Salma, para anggota FPI yang menghampirinya sempat menanyakan arah tujuannya.

Salma kemudian menjawab jujur bahwa dia ingin bergabung dengan rekan-rekannya sesama pendukung Ahok.

"Saya berjumpa dengan bapak-bapak FPI yang mengatakan, 'Ibu mau ke mana? Pak, jujur saya mau ke tempat Ahok'," ucap perempuan ini.

Salma mengaku sempat terjadi dialog singkat antara dirinya dan para anggota FPI. Melihat dirinya yang menggunakan jilbab, Salma menyebut saat itu anggota FPI menanyakan alasannya mendukung Ahok.

"Ibu kenapa dukung Ahok, Ibu kan Muslim," kata Salma seraya menirukan pertanyaan yang diarahkan kepadanya.

Menurut Salma, saat itu ia langsung menjawab mendukung Ahok untuk membela akal sehat. Salma mengaku jawabannya itu tak membuat anggota FPI yang menghampirinya marah.

Salma menyebut para anggota FPI itu langsung mendoakannya yang langsung direspons Salma dengan hal yang sama.

"Bapak-bapak FPI tadi mengatakan kepada saya, 'mudah-mudahan Ibu ditunjukkin jalan sama Tuhan'. (Salma menjawab) terima kasih, Pak. Saya juga mau mendoakan mudah-mudahan Bapak juga ditunjukkan jalan sama Tuhan,'" ucap Salma.

"Itulah tadi sedikit cerita dari saya, lucu tetapi bercampur sedih karena tadi saya harus mutar-mutar sampai akhirnya sampai kemari," ujarnya menutup cerita tentang pengalamannya itu.

Kompas TV Massa di Sidang Keenam Ahok Semakin Sedikit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com