Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Agus soal Ormas yang Intoleran

Kompas.com - 18/01/2017, 20:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan adanya organisasi kemasyarakatan (ormas) intoleran ramai diberitakan. Bagaimana kebijakan calon gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono jika terpilih, terhadap ormas intoleransi itu?

Menurut Agus, ia akan berpedoman pada aturan hukum yang berlaku di negara ini.

"Prinsipnya ini negara hukum, apapun itu harus kembali didudukkan pada norma-norma hukum yang berlaku di negara ini," kata Agus, di sela kampanyenya di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (18/1/2017).

Agus berpendapat, tidak seorang pun termasuk organisasi yang kebal terhadap hukum.

"Tetapi semua itu harus dilihat konteksnya jadi pasti ada alasan-alasan mengapa kelompok masyarakat atau organisasi melakukan sesuatu," ujar Agus.

Agus menilai perlu ada forum dialog antar identitas. Identitas di sini bukan hanya agama, tetapi lainnya. Pemerintah, lanjut Agus, juga berperan sebagai jembatan komunikasi jika ada kelompok masyarakat yang beselisih paham atau berbeda pandangan dan kepentingan. (Baca: Kapolri Perintahkan Pengusutan Bentrokan antara FPI dengan GMBI)

Menurut Agus, Jakarta adalah kota yang majemuk. Tentu ada perbedaan dan kepentingan. Namun, ia menilai jangan hanya mencari perbedaan, tetapi persamaan.

"Kita ingin meyakinkan ke seluruh warga Jakarta bahwa kemajemukan merupakan kekuatan kita dan kita bisa hidup harmoni tanpa harus menjadi homogen," ujar Agus.

Kompas TV AHY: Ketimpangan Meningkat, Daya Beli Menurun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com