Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Janji Bangun Bioskop Bersubsidi dan Hidupkan Film Indonesia

Kompas.com - 20/01/2017, 10:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menjanjikan pembangunan bioskop bersubsidi di tiap pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Jaya. Bioskop itu ditujukan bagi warga kelas menengah ke bawah yang tidak bisa menonton film di bioskop komersial.

Ahok menjanjikan tiket bioskop di pasar itu seharga Rp 5.000 hingga Rp 10.000.

"Kalau nonton film di XXI kan, rakyat pengin nonton tapi harga tiketnya Rp 25 ribu. Enggak mungkin nonton, kan?" kata Ahok di Hotel Santika, Jakarta Barat, Kamis (19/1/2017).

Ahok mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan memberi subsidi pada PD Pasar Jaya untuk terus mengelola bioskop. Pasalnya, jika pengelolaan bioskop hanya bergantung dari penjualan tiket, Ahok meyakini bioskop tak akan bertahan lama.

Tayangkan Film yang Sudah Turun Layar

Perbedaan bioskop subsidi dengan komersial terlihat dari film yang ditayangkan. Film-film yang diputar di bioskop bersubsidi adalah film yang sudah turun layar di bioskop komersial. Bioskop itu tidak akan menayangkan film produksi luar negeri yang tengah diputar di bioskop komersial.

Film yang diputar, utamanya adalah film produksi dalam negeri. Dengan demikian, pasar penonton film Indonesia menjadi semakin banyak.

"Supaya peredaran film nasional jadi panjang," kata Ahok.

Pedagang kaki lima (PKL) juga akan diberdayakan di bioskop rakyat tersebut. Di dekat bioskop, akan dibangun pusat jajanan. Para penjualnya adalah para PKL.

"Mereka jual makanan, minuman di sana. Kami siapkan program kami setahap demi setahap seperti itu," kata Ahok.

Jakarta Jadi Pusat Perfilman Indonesia

Di sisi lain, ia berharap Jakarta menjadi pusat perfilman Indonesia. Dia menyebut, akan banyak studio di Jakarta yang menayangkan film Indonesia. Selain itu, ia menjanjikan akan mempermudah izin pelaku industri film yang ingin membuat film di Jakarta, terutama untuk komunitas film indie atau film pendek.

"Mahasiswa-mahasiswa kan modal Rp 50 juta bisa bikin film, sudah senang banget. Bayangin kalau kami sediakan dana (pada APBD) Rp 2 miliar, bisa menghasilkan 50 film setahun," kata Ahok.

Menurut Ahok, bioskop bersubsidi yang dibangun di pasar akan menjadi media yang menayangkan 50 film pendek tersebut.

"Ini dalam rangka mendukung industri film nasional," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com