JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama trotoar di sepanjang Jalan Raya Ragunan dipercantik, kini Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan punya pekerjaan baru, sebab trotoar tersebut dirusak. Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi menyebut trotoar dirusak pemilik jaringan untuk memasang utilitas.
Padahal, trotar baru itu sudah dilengkapi dengan ducting atau boks khusus utilitas.
"Yang kita tidak suka itu seperti ini, kita sudah siapin jalurnya buat mereka utilitas bawah tanah, tetapi mereka dalam melakukan pengerjaan tidak mengurus ijinnya di PTSP. Mereka merusak sarana dan prasarana umum yang sudah bagus kita tata ini," kata Tri saat dihubungi, Jumat (20/1/2017).
Seharusnya, para penyelenggara jaringan telekomunikasi, listrik, dan lainnya, membuat izin resmi dulu ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu baik di tingkat kelurahan maupun di provinsi. Pemkot Jakarta Selatan dan Dinas Bina Marga pun kini memotong kabel utilitas tersebut karena dipasang secara serampangan dan membahayakan pejalan kaki.
Setelah itu, para pemilik utilitas akan dipanggil dan dipaksa merapikan trotoar seperti semula. Bina Marga sebelumnya sudah bersurat agar pemasangan kabel sesuai standar dan tidak menjulur keluar.
"Bina marga sudah beritikad baik tetapi tidak ada respons dari mereka, tiba-tiba trotoar yang sudah jadi dirusak," kata Tri. (Baca: Utilitas Jalan Masih Semrawut)
Trotoar di Jalan Raya Ragunan dibangun dalam rangka perbaikan trotoar di wilayah Jakarta Selatan bersama dengan trotoar yang di Jalan TMP Kalibata, Jalan Iskandarsyah, Jalan KH Abdullah Syafii, Jalan Melawai Raya dan Jalan Bulungan, senilai Rp 79 miliar.
Boks ducting disediakan agar pemilik utilitas tak perlu membongkar trotoar jika ingin mengganti atau memasang kabel. Boks ducting ini dibuat dengan kedalaman sekitar 2,5 meter dan jarak 20 meter tiap boksnya.