Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sayang Ketika Pak Ahok Keceplosan, Kok Jadi Masyarakat Intoleran"

Kompas.com - 20/01/2017, 14:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Kompas TV Massa di Sidang Keenam Ahok Semakin Sedikit

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti di Pusat Peneliti Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI Henny Warsilah menilai masyarakat, khususnya di Jakarta, merupakan masyarakat yang mau hidup berbhineka dan beragam.

Namun, ia menyayangkan munculnya sifat intoleran yang muncul hanya karena pidato Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Kepulauan Seribu. Sebelumnya, nilai-nilai intoleransi sifatnya lemah di Jakarta.

"Tetapi sayang, ketika Pak Ahok keceplosan, kok menjadi masyarakat yang intoleran," kata Henny.

Hal itu dikatakan dia dalam jumpa pers bersama Aliansi Masyarakat Sipil untuk Konstitusi (AMSIK), yang meminta Ahok tidak ditahan, di sebuah restoran di Jalan Cikini 1, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).

Padahal, sejak era kepemimpinan Joko Widodo saat menjadi gubernur DKI hingga Ahok, persoalan etnis dan agama sudah bukan persoalan lagi di Jakarta.

"Tapi sekarang kenapa jadi menurun," ujar Henny.

Dia melihat hal ini terjadi karena semua terseret ke persoalan politik dalam pilkada. Ada pula kelompok atau ormas tertentu yang membuat diri seolah berkuasa melebihi negara. Kelompok ini selalu minta didengarkan, jika tidak mengancam akan demo.

"Dia tidak mematuhi perundang-undangan di Indonesia," ujar Henny.

Berbicara di media sosial, lanjut dia, juga sekarang jadi masalah. Sedikit-sedikit karena pernyataan di media sosial antar-pihak saling melaporkan ke polisi.

"Ini saya pikir sudah tidak sehat lagi masyarakat kita ya," ujar Henny.

Henny berpendapat, sekarang ini ada persoalan penting yakni merawat kembali rasa cinta terhadap keberagaman dan kebhinekaan. Khususnya kepada para pemimpin.

"Bahwa pemimpin sangat berperan, dalam mendorong masyarakat menjadi beragam, mencintai kebhinekaan, bukan masyarakat yang anarkisme," ujar Henny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com