Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Desak Dinas Dukcapil Buka Data Surat Keterangan Pilkada DKI

Kompas.com - 20/01/2017, 19:42 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Ketua Tim Pemenangan Pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, M Taufik, meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta membuka data surat keterangan yang telah diterbitkan.

Surat keterangan yang dimaksud yakni suket yang bisa digunakan untuk pemilih yang tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), belum memiliki e-KTP, namun sudah merekam data untuk e-KTP.

"Sampai hari ini Dukcapil enggak pernah terbuka. Sampai sekarang kami minta, belum ada by name by address," ujar Taufik, dalam diskusi "Bedah Tuntas Suket dalam Pilgub DKI Jakarta" di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).

(Baca: Pemilih yang Belum Punya E-KTP Bisa Gunakan Surat Keterangan dari Dinas Dukcapil)

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu khawatir suket disalahgunakan, terlebih ada dua model suket yang dikeluarkan Disdukcapil, yakni yang disertai foto dan tidak.

Dia juga khawatir jumlah suket yang dikeluarkan melebihi jumlah cadangan surat suara 2,5 persen dari DPT di masing-masing tempat pemungutan suara.

"Problem-nya bukan soal foto, tapi apakah si pemilik suket itu betul enggak warga setempat. Suket itu berbahaya untuk berbagai hal enggak cuma pilkada, tapi kependudukan DKI Jakarta," kata Taufik.

Menurut Taufik, data suket yang belum dibuka menjadi rawan manipulasi. Dia mendesak Disdukcapil segera membuka data tersebut, bahkan data suket yang dikeluarkan setiap harinya.

Jika tidak juga dibuka, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu berencana menuntut Disdukcapil DKI.

"Kalau H-5 (pemungutan suara), Dukcapil belum keluarkan daftar penerima suket, maka Gerindra akan menuntut. Ini sarana manipulasinya di sini," ucap Taufik.

(Baca: Cara Melihat Keaslian Surat Keterangan untuk Pilkada DKI)

Sementara itu, Ketua Unit Pengelola Teknologi Informasi Dinas Dukcapil DKI Jakarta Nur Rahman menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan KPU DKI Jakarta terkait pembukaan data penerbitan suket.

"Kami akan koordinasikan ke KPU, cek datanya. Kami kasihkan ke KPU apakah akan ditempel apa gimana, monggo. Kami serahkan ke KPU, kan penyelenggara KPU," tutur Nur seusai diskusi tersebut.

Kompas TV Surat Suara Pilkada DKI Jakarta Selesai Dicetak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com