Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2017, 23:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Gubernur non-aktif DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan desain lokomotif MRT yang dianggap menyerupai jangkrik sudah lama disepakati. Djarot mengimbau Pemprov DKI Jakarta tidak mengubah desain yang sudah ditetapkan.

"Jangan sampai nanti ada perubahan desain ya menambah beban biaya lagi. Bukan hanya itu, nanti (waktu operasional MRT) jadi molor," kata Djarot, di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (20/1/2017).

Menurut Djarot, perubahan desain lokomotif ini hanya masalah selera. Seharusnya, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta fokus menyelesaikan pembangunan MRT tepat waktu.

Sesuai kontrak, rute Bundaran HI-Lebak Bulus sudah rampung pada tahun 2019 mendatang.

"Jadi bukan kemudian utak-atik masalah desain ya. Toh ini MRT bukan semacam kereta cepat antar kota antar provinsi antar negara seperti di Eropa ya," ucap cawagub petahana tersebut.

(Baca: Pemprov DKI Kirim Desain Baru Lokomotif MRT ke Jokowi)

Djarot mengatakan, Pemprov DKI Jakarta seharusnya tidak mengejar desain. Melainkan kenyamanan dan keamanan dari transportasi massal berbasis rel tersebut.

"Saya bilang, jangan sampai perubahan desain itu nanti nambah biaya apalagi tambah molor gitu ya," kata Djarot.

Pemprov DKI Jakarta sudah mengirimkan desain baru lokomotif MRT ke Presiden Joko Widodo. Diharapkan Jokowi memberi masukan mengenai desain lokomotif MRT tersebut.

Adapun sebelumnya, desain lokomotif MRT yang telah disepakati dirasa kurang menarik. Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menilai bentuk lokomotif MRT itu mirip jangkrik.

Pemprov DKI berniat mengganti desain lokomotif tersebut dengan lokomotif MRT yang lebih aerodinamis.

Kompas TV Rubah Bentuk Lokomotif, Biaya MRT "Nambah" Rp 64 Miliar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Megapolitan
Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com