Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan Rizieq Shihab dan Kelanjutan Kasus Logo Palu Arit

Kompas.com - 24/01/2017, 09:37 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, telah menjalani pemeriksaan terkait isi ceramahnya yang menyebut ada gambar palu arit dalam lembaran uang rupiah, Senin (23/1/2017).

Pemeriksaan Rizieq mendapat pengawalan dari para pendukungnya. Rizieq dicecar 23 pertanyaan oleh penyidik soal kebenaran ceramahnya yang beredar di media sosial.

Rizieq membantah bahwa ceramah yang ditayangkan di FPI TV itu merupakan tuduhan atau fitnah terhadap pemerintah. Menurut Rizieq, apa yang dia ucapkan adalah kritik dan untuk mempertanyakan keputusan pemerintah mencetak logo Bank Indonesia yang dinilainya mirip gambar palu dan arit.

"Saya tidak memfitnah, saya tidak menuduh, saya berikan semua uang kertas cetakannya dan kita buktikan. Karena itu, tadi sudah saya sampaikan kepada para penyidik di keterangan terakhir, kami minta dengan hormat kepada pemerintah untuk memberikan penjelasan kenapa ada ribuan, jutaan, alternatif dari bentuk rectoverso kok yang dipilih adalah pilihan gambar yang bisa memberikan persepsi di tengah masyarakat mirip logo palu arit. Ini kan membahayakan," kata Rizieq seusai pemeriksaannya di Mapolda Metro Jaya.

(Baca: Usai Diperiksa Polisi, Rizieq Minta Uang Rupiah Ditarik dari Peredaran)

Rizieq, yang ketika tiba di Mapolda Metro Jaya menyatakan keheranan mengapa ia diperiksa polisi, akhirnya keluar setelah empat jam diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus.

Ketika keluar, Rizieq menunjukkan kepada wartawan selembar kertas yang berisi alternatif pencetakan logo Bank Indonesia. Rizieq telah menerima penjelasan bahwa logo BI tercetak seperti itu karena sistem rectoverso atau saling isi.

Sistem pengamanan yang digunakan BI sejak 2001 membuat gambar terlihat utuh ketika disinari. Rizieq pun meminta agar rupiah ditarik dan dicetak ulang dengan desain lain.

Adapun dalam ceramah yang membuat Rizieq dilaporkan oleh dua LSM dan seorang warga itu disebutkan terdapat gambar palu dan arit dalam lembaran uang rupiah.

Sebanyak 14 ahli dari pidana, bahasa, moneter, dan Bank Indonesia telah dimintai keterangan perihal kasus ini. Polisi telah menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan. Artinya, ada tindak pidana dalam kasus ini. Soal tersangkanya, polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan.

"Ya intinya bahwa kasus ini naik ke penyidikan dan kemudian kami sedang periksa beberapa saksi, saksi-saksi yang menentukan siapa saja tersangkanya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

(Baca: Kata Rizieq Terkait Banyaknya Laporan terhadap Dirinya)

Polisi menggunakan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dalam kasus ini. Argo mengatakan, karena UU ITE yang digunakan, pengunggah video juga akan diperiksa. Bisa juga, pasal tersebut diganti atau ditambah dengan pasal yang tidak berkaitan dengan UU ITE.

"Kami lihat fakta di lapangan, bisa ditambah pasalnya," kata Argo.

Kompas TV Dipanggil Polda Metro, Rizieq: Ada Indikasi Kebangkitan PKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com