Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Ini Laporkan Ahok Setelah Lihat Tayangan Video di "Fanpage" FPI

Kompas.com - 24/01/2017, 17:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saksi pelapor kasus dugaan penodaan agama asal Palu, Iman Sudirman, mengaku melaporkan terdakwa Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama setelah menyaksikan cuplikan video yang ditayangkan pada fanpage Facebook milik Front Pembela Islam (FPI).

Iman melaporkan Ahok di Polda Sulawesi Tengah pada 9 Oktober 2016. Saat hadir menjadi saksi dalam lanjutan sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017), Iman menceritakan awal mula ia melaporkan Ahok.

(Baca juga: Saat Hakim Minta Kamerawan dari Pemprov DKI Tak Takut terhadap Ahok)

Ia mengaku pertama kali melihat tayangan video pidato Ahok pada 6 Oktober 2016 di Sekretariat HMI Cabang Palu.

Namun, ia menyebut video yang dilihatnya waktu itu tidak menampilkan tayangan secara utuh. Karena penasaran, Iman langsung mencari video Ahok saat ia kembali ke rumah.

Dari penelusurannya di internet, ia menemukan cuplikan video di akun Facebook FPI yang diberi judul "Nonton Penista Agama".

"Saya lihat pertama tanggal 6 Oktober 2016. Saya berikutnya penasaran. Jumat tanggal 7 membuka sendiri, saya dapat video itu di fanpage FPI," kata pria yang berstatus sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam cabang Palu ini.

Dalam video tersebut, Iman mendengarkan ucapan Ahok yang menyebut Surat Al Maidah ayat 51.

Iman kemudian mendiskusikan video yang dilihatnya itu bersama rekan-rekan, baik sesama anggota HMI maupun anggota dari organisasi kemahasiswaan lainnya.

Setelah berdiskusi dengan sejumlah organisasi kemahasiswaaan lainnya, Iman menyebut organisasi kemahasiswaaan di Palu sepakat untuk melaporkan Ahok.

"Saat itu semua lembaga aliansi Islam ingin melapor. Tapi, karena enggak bisa melapor semua sama polisi, lalu kita musyawarah bagaimana kalau HMI yang melapor," ucap Iman.

(Baca juga: Kuasa Hukum Ahok Permasalahkan Foto yang Diunggah Saksi di Facebook)

Menurut Iman, laporan dibuat karena sejumlah umat Islam di sana marah dan tersinggung akan ucapan Ahok.

"Surat Al Maidah kitab suci, wahyu Allah yang diyakini (umat Islam), tetapi disebut oleh seorang gubernur Jakarta yang ibu kota negara ini dibohongi pakai surat Al Maidah ayat 51 macam-macam itu. Kami tidak terima," ujar Iman. 

Kompas TV Ahok Jalani Sidang Keenam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com