JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, layanan transjakarta rute Cibubur-UKI Cawang yang beroperasi kembali merupakan hasil pembicaraan antara PT Transjakarta dan sejumlah sopir angkot K56 rute Cawang-Cileungsi.
Sebelumnya, selama sebulan, Pemprov DKI melakukan moratorium rute tersebut akibat unjuk rasa yang dilakukan sopir angkot K56. Saat moratorium, Pemprov DKI melakukan pembicaraan dengan para sopir angkot.
Pembicaraan itu menghasilkan kesepakatan bahwa rute transjakarta Cibubur-UKI Cawang bisa kembali beroperasi.
"Diberikan waktu satu bulan untuk sosialisasi sekaligus pemahaman kenapa ini dilakukan. Moratorium satu bulan untuk evaluasi, makanya ikuti saja item-item kesepakatannya. Mereka siap beri dukungan dan enggak perlu pengawalan ketat karena di atas meja sudah selesai," ujar Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).
Sumarsono mengakui, perselisihan antara sopir angkot dan PT Transjakarta terjadi karena tidak adanya sosialisasi saat rute itu dibuka. Namun, setelah capaian kesepakatan, Soni meyakinkan bahwa pengoperasian rute Cibubur-UKI Cawang tidak akan terganggu.
"Mereka sudah diberikan hak untuk bicara. Memang disadari pada saat itu kami tidak pernah sosialisasi. Pemerintah tidak selamanya benar. Karena enggak ada sosialisasi, ya mereka marah," ujar Sumarsono. (Baca: Protes Transjakarta, Sopir Angkutan K56 Cibubur-Cileungsi Berunjuk Rasa)
Rabu pagi, layanan transjakarta Cibubur-UKI Cawang mulai beroperasi. Sebelumnya, Sumarsono melakukan moratorium akibat sopir angkot K56 jurusan Cawang-Cileungsi melakukan aksi unjuk rasa.
Para sopir menuntut agar transjakarta tidak lagi mengangkut penumpang di depan Cibubur Junction. Pasalnya, banyak penumpang angkot yang beralih menggunakan transjakarta karena tarifnya lebih murah dan busnya dilengkapi AC.