Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Sumarsono Ajak SKPD ke Yogyakarta hingga Gelar Lomba Paduan Suara

Kompas.com - 25/01/2017, 20:45 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Oktober 2016 lalu, Sumarsono kerap melakukan sejumlah kegiatan yang terkesan menjadi hiburan bagi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemda DKI.

Pada Januari ini misalnya, Sumarsono mengajak serta pimpinan SKPD untuk melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta.

Meski diselingi dengan rapat di atas kereta, kegiatan itu juga dibumbui hiburan ke tempat-tempat wisata di Yogyakarta.

(Baca juga: Paduan Suara "Revolusi Mental" Gunakan Dana Operasional Sumarsono)

Selain itu, pada Selasa lalu, Sumarsono mengadakan lomba paduan suara yang mengikutsertakan 42 SKPD dan 3 BUMD DKI Jakarta.

Lantas, apa tujuan Soni mengadakan kegiatan itu? Saat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017), pria yang akrab disapa Soni ini mengatakan, tujuan kegiatan itu ialah memupuk semangat kerja para SKPD.

Soni yang juga menjabat sebagai Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini menilai, kegiatan yang dilakukan tersebut juga untuk menumbuhkan kerja sama antar-SKPD.

"Jadi semua ini adalah pembinaan, teamwork building. ke Yogyakarta itu juga teamwork building. Lalu bagaimana 30 orang bisa menyanyi bersama dalam nilai seni yang kemudian bagus, itu adalah betul-betul pembinaan," ujar Soni, Rabu (25/1/2017).

(Baca juga: Sumarsono Minta PT Transjakarta Evaluasi Meningkatnya Kecelakaan)

Saat disinggung beda gaya kepemimpinan dia dan Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Soni mengatakan bahwa karakter setiap orang dalam memimpin itu berbeda.

Soni menyebut gaya kepemimpinannya ialah bagaimana membina para PNS selain menjadi pintar, tetapi juga memiliki kerja sama yang baik.

"Saya kira itu cara saya. Jadi jangan mereka kaya nanti kuli, kerja kaya mesin, semua kerja. sekali-kali harus diajak bersama sama untuk berlatih gotong royong," ujar Soni.

Kompas TV Kebakaran Pasar Senen Diduga Akibat Korsleting
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com