JAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Uno tertawa ketika ditanya soal ekspresi cemberutnya pada debat cagub pertama, dua pekan lalu.
Sandiaga mengaku menunjukkan raut yang tidak mengenakkan itu karena serangan dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Untuk menghindari raut serupa muncul saat debat kedua malam nanti, Jumat (27/1/2017), Sandiaga berlatih fisik yang katanya berpengaruh terhadap emosinya.
"Ya sekarang saya sudah antisipasi. Kata dokter Andi, ada ritual seperti head stand, itu darah mengalir ke kepala untuk memastikan bahwa emosi lebih terkontrol," kata Sandiaga di Indonesia Sport Medicine Center (ISMC).
Dokter Antonius Andi Kurniawan yang piawai di bidang kesehatan olahraga, bersama seorang trainer, memantau Sandiaga melakukan serangkaian head stand, sit up, dan angkat beban.
Sandiaga mengibaratkan ritual olahraga ini seperti kehidupan.
"Hidup ini kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, itu naik turun debat itu ada siklusnya, kita di atas waktu awal-awal, waktu diserang kita siklusnya ke bawah dan bagaimana habis di bawah untuk bangkit lagi, itu udah diajarin ritualnya, mudah-mudahan bisa kontrol emosi," ujar Sandiaga.
Sandiaga berharap ketika debat nanti tidak ada yang menyerang profesi maupun pribadi. Pada debat perdana lalu, Ahok menyindir pertanyaan Anies yang dianggap seperti gaya dosen.
"Pak Anies diserang dan ini masalah serius. Karena kita udah sepakat tidak menyerang pribadi," kata Sandiaga di Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2017).