Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Ahok di Lubang Buaya yang Tak Berjadwal Jadi Dugaan Pelanggaran

Kompas.com - 03/02/2017, 22:28 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan, kampanye calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2017) sore, tidak terjadwal.

Dari jadwal yang dikirimkan tim kampanye Ahok-Djarot Saiful Hidayat, yang terjadwal dan diberitahukan kepada Bawaslu DKI Jakarta hanya kegiatan Djarot, tim kampanye, dan kegiatan istri Djarot, yakni Happy Farida.

"Info dari jadwal enggak ada," ujar Mimah melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat malam.

Sementara itu, Ketua Panwaslu Jakarta Timur Sahrozi menuturkan, panwascam sudah menghubungi pengurus PDI-P tingkat kecamatan untuk meminta klarifikasi. Namun, pengurus PDI-P tersebut juga tidak mengetahui agenda blusukan Ahok.

Sementara itu, panwascam tidak bisa membubarkan kegiatan blusukan Ahok karena kampanye yang dilakukan terus berjalan dari satu titik ke titik yang lain.

"Kalau misalnya kampanye terbatas di suatu tempat kan bisa dibubarkan kalau enggak ada izin, cuma ini kan kampanye berjalan, dibubarkan bagaimana, orang berjalan," kata Sahrozi saat dihubungi terpisah.

Oleh karena itu, Sahrozi menuturkan kampanye tanpa pemberitahuan atau tak berizin ini menjadi temuan Panwaslu Jakarta Timur. Meskipun Ahok membantah berkampanye, Panwaslu Jakarta Timur akan melihat hal yang dilakukan Ahok selama blusukan di Lubang Buaya itu.

"Iya kan dia merasa enggak kampanye, kami coba cek lapangan. Kami lihat videonya segala macam, apakah ada menyampaikan visi-misi, program, pembagian bahan kampanye," ucap dia. (Baca: Ahok: Kalau Lihat Kotak Suara, Ingatlah Kotak-kotak... )

Selain itu, Panwaslu Jakarta Timur juga akan memanggil tim kampanye Ahok-Djarot untuk dimintai klarifikasi terkait kampanye tak berizin ini. Seharusnya, semua kegiatan kampanye dilaporkan paling lambat satu hari sebelum pelaksanaan kegiatan.

"Ini jadi temuan hari ini. Kan pelanggaran, kampanye tanpa pemberitahuan. Itu dugaan pelanggaran administrasi, tetap kami proses, nanti kami panggil tim paslon," tutur Sahrozi.

Saat ini, Sahrozi mengaku sudah berada di Cipayung untuk meminta klarifikasi atau laporan dari panwascam dan panitia pengawas lapangan (PPL) yang tadi berada di lokasi blusukan Ahok. (Baca: Kampanye Ahok di Lubang Buaya Disebut Tak Berizin)

Saat blusukan tadi, Ahok menyapa satu persatu warga di Jalan Kramat IV, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Dia menyosialisasikan pembebasan biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Kemudian dia juga menyosialisasikan program penanggulangan banjir, seperti normalisasi Kali Sunter serta berjanji bakal mengaspal jalanan di sana.

Kompas TV Ahok-Djarot Dapat Wejangan dari Habibie
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com