JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Edison Sianturi memastikan tiga e-KTP dengan foto yang sama adalah informasi yang tidak benar atau hoax.
"Ha-ha-ha jadi gini, itu meng-copy KTP orang. Jadi umpamanya kalau KTP adek ditempel pakai foto saya, jadi itu palsu dan hoax banget," kata Edison, kepada Kompas.com, Minggu (5/2/2017).
Edison mengaku sudah mengecek seluruh data di tiga e-KTP tersebut. Hasilnya, kata Edison, wajah warga di tiga alamat tersebut berbeda dengan wajah di foto e-KTP. Dalam gambar tiga e-KTP tersebut, tertuliskan nama Mada, Saidi, dan Sukarno.
Mada dan Sukarno sama-sama tinggal di Pademangan, Jakarta Utara, sedangkan Saidi tertulis tinggal di Jalan Tawakal Ujung, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
"Kami sudah cek semua di data kami, ternyata ketiga orang itu ada tenang-tenang di rumahnya. Kami enggak kenal siapa yang ada di gambar dan mengedarkan itu, kasihan kan KTP ditempel foto orang lain," kata Edison.
(Baca: Beredar E-KTP dengan Foto Sama, KPU Pastikan Tak Ada Identitas Ganda )
Meski demikian, lanjut dia, NIK ketiga e-KTP itu terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada DKI 2017.
"Jadi seolah-olah ada KTP ganda, ganda darimana? Menggunakan nama orang, foto beda, foto itu juga tidak ada di database kami," kata Edison.
Adapun penetapan DPT disusun berdasarkan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih dengan mendatangi langsung calon pemilih. Nama yang terdaftar akan disesuaikan dengan e-KTP dan kartu keluarga (KK).
(Baca: Menyusuri Alamat Saidi, Nama dalam Salah Satu E-KTP dengan Foto Sama)