JAKARTA, KIMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto meminta pihak terkait mengusut tentang beredarnya data Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda jelang pemilihan umum DKI Jakarta 2017.
"Ya ini kita harus usut dan bersihkan. Saya enggak tahu datanya tapi ada yang usut," ujar Prabowo di Kantor DPP Gerindra, Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Senin (6/3/2017).
Sementara itu, calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang ditemui secara terpisah mengatakan, timnya sedang melakukan penyelidikan tentang beredarnya KTP ganda tersebut.
"Tim kita sedang me-review itu. Ada kok (timnya) sedang kita siapin," ucap dia.
Anies mengaku timnya mendapat laporan ada ratusan ribu identitas palsu dalam daftar pemilih tetap Pilkada DKI 2017. Ia akan meminta kejelasan dari KPU mengenai temuan tersebut.
Baca: Keluhan Sukarno, Orang yang Namanya Muncul di E-KTP Ganda
"Kita ingin itu dituntaskan dan kita ingin semua nama yang ada di 187.000 itu dipastikan benar-benar warga. Karena itu kita minta dibuka. KTP yang ganda ada penjelasan yang tegas," ujarnya.
Menurut Anies, jika benar ditemukan adanya KTP ganda, hal iti telah mencederai marwah demokrasi di Indonesia.
Baca: Dukcapil DKI Pastikan Tiga E-KTP dengan Foto Sama adalah "Hoax"
"Kita tidak ingin demokrasi dicederai. Rakyat sebagai pemilik kekuasaan jangan dicederai kecurangan," kata Anies.
Sebelumnya, beredar tiga foto E-KTP di media sosial. Terkait gambar E-KTP dengan nama berbeda tetapi fotonya sama ini, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU ) DKI Jakarta membantah adanya identitas ganda pemilih.
Dalam gambar tiga E-KTP tersebut, tertuliskan nama Mada, Saidi, dan Sukarno. Adapun Mada dan Sukarno sama-sama tinggal di Pademangan, Jakarta Utara, sedangkan Saidi tertulis tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
Baca: KPU DKI Pertimbangkan Laporkan ke Polisi soal Pemalsuan E-KTP sebagai Pemilih