Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi A DPRD DKI Minta Dugaan E-KTP Ganda Tak Dianggap Sepele

Kompas.com - 06/02/2017, 15:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta pemerintah tidak menyepelekan dugaan adanya e-KTP ganda di DKI Jakarta. Agar tak dipandang sebagai angin lalu, Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif menyatakan pihak yang pertama kali mengungkapkan adanya dugaan temuan e-KTP ganda harus segera memberikan penjelasan ke publik.

"Jangan cepat menyepelekan soal itu. Yang menyampaikan pertama kali juga harus memberikan klarifikasi. Pemerintah juga harus memberikan penjelasan," kata Syarif kepada Kompas.com, Senin (6/2/2017).

(Baca: Keluhan Sukarno, Orang yang Namanya Muncul di E-KTP Ganda)

Syarif meyakini e-KTP ganda memang benar terjadi walaupun dia tak bisa memprediksi jumlahnya. Sebab, kata Syarif, pada November 2015 komisi A pernah memanggil jajaran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mengenai temuan -eKTP ganda dan Disdukcapil dia sebut mengakui soal temuan e-KTP ganda tersebut.

"Waktu itu kami menemukan 52.000 KTP ganda. Diakui oleh Dukcapil. Pada waktu itu kan kami minta yang 52.000 harus clean, harus dibersihkan sebelum penetapan DPS (daftar pemilih sementara). Penetapan DPS itu kan Mei 2016. Saya teriak ini bulan November 2015," ujar Syarif.

Syarif menjelaskan saat itu e-KTP ganda yang ditemukan DPRD DKI adalah e-KTP seorang warga yang memiliki dua Nomor Induk Kependudukan. Dia menyebut hal itu terjadi di banyak tempat di Jakarta.

Menurut Syarif, saat itu pihaknya sudah meminta agar Disdukcapil DKI segera membereskan masalah tersebut. Namun, kata dia, saat itu jajaran Disdukcapil menyebut Kementerian Dalam Negeri yang berwenang menyelesaikannya.

"Waktu itu Dukcapil tidak membantah tapi mereka bilang yang 52.000 akan dibereskan Kemendagri. Jadi lempar badan. Saya minta waktu itu mana penjelasan resminya kalau itu menjadi urusan Kemendagri?" kata anggota Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Sebuah foto yang memuat tiga e-KTP dengan foto yang sama beredar di media sosial. Tiga e-KTP dalam foto tersebut memuat nama tiga orang yang berbeda, tetapi fotonya sama.

Salah satu nama dalam salah satu e-KTP itu adalah Saidi. Berdasarkan gambar, Saidi beralamat di Jalan Tawakal Ujung Nomor 7 RT 004/008, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Menanggapi beredarnya gambar tersebut, Ketua Pokja Daftar Pemilih Tetap (DPT) M Sidik menyatakan tidak ada identitas ganda pemilih dalam gambar e-KTP dengan foto sama yang beredar di media sosial.

"KPU sudah mengecek langsung pemilik ketiga e-KTP tersebut. Hasilnya, wajah pemilik asli berbeda dengan foto dalam e-KTP yang tersebar," kata Sidik dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (4/2/2017).

(Baca: Dukcapil DKI Pastikan Tiga E-KTP dengan Foto Sama adalah "Hoax")

Menurut Sidik, KPU Kota Jakarta Utara sudah menemui salah satu pemilik e-KTP atas nama Mada di wilayah Pademangan. Sidik meyakini foto asli pemilik e-KTP itu sengaja ditutup menggunakan foto orang lain oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

"Hasilnya, pemilik asli dari KTP dan NIK tersebut berbeda wajah dan fotonya dengan berita yang tersebar di dunia maya, begitu pula dua identitas lain atas nama Saidi dan Sukarno," ujar dia.

Nama Saidi tercantum dalam DPT Pilkada DKI Jakarta 2017. Kompas.com lantas mencoba menelusuri alamat Saidi sesuai data yang tertulis dalam e-KTP yang tersebar di medsos, tapi ternyata alamat tersebut fiktif.

(Baca: Menyusuri Alamat Saidi, Nama dalam Salah Satu E-KTP dengan Foto Sama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com