JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, menyayangkan aksi unjuk rasa yang digelar di depan kediaman Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Senin (6/2/2017) siang.
Putra sulung SBY itu menduga, aksi unjuk rasa tersebut berkaitan dengan pencalonannya sebagai gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Ini tentu kita sayangkan jangan sampai gara-gara saya ikut pilkada kemudian ada praktik intimidasi teror kepada keluarga saya," ujar Agus di AHY Command Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2017).
(Baca juga: Fadli Zon: Unjuk Rasa di Depan Rumah SBY, Kok Bisa?)
Meski ada teror seperti itu, Agus menyatakan bahwa langkahnya untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tidak akan surut.
"Saya bukan semakin takut malah semakin berani untuk mengatakan ini negara hukum, aparat hukum harus hadir di sini. Tak boleh dianggap sudah lewat sudah bubar, ini harus menjadi edukasi dan pembelajaran, tidak semena-mena melakukan sesuatu," kata Agus.
Ia mengatakan, setelah aksi unjuk rasa tersebut, banyak yang menaruh simpati kepada dirinya dan keluarganya.
Agus enggan berspekulasi mengenai adanya auktor intelektualis di balik aksi unjuk rasa tersebut.
"Bahaya nih demokrasi kita terganggu, panggilannya siapa nih, kekuasaan, kekuatan tertentu atau hukum. Tidak boleh bergerak di luar hukum," ujarnya.
Massa yang berunjuk rasa di rumah SBY itu diketahui sebagai kelompok Silaturahim Mahasiswa Indonesia yang juga peserta Jambore di Cibubur.
Mereka datang menggunakan 11 bus besar dan dua unit kopaja. Aksi demonstrasi itu berakhir setelah polisi datang dan membubarkan pengunjuk rasa.
(Baca juga: Polisi Amankan Mobil dari Lokasi Demo di Depan Rumah SBY)
Sementara itu, menurut keterangan dari warga sekitar yang melihat aksi demo tersebut, mahasiswa sempat berorasi dan menuntut penuntasan beberapa kasus dugaan korupsi yang terjadi saat kepemimpinan SBY, antara lain kasus proyek Hambalang dan kasus bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Sebelumnya, SBY melalui akun Twitter-nya sempat berkicau bahwa rumahnya di Kuningan digeruduk ratusan orang.
"Saudara-saudaraku yang mencintai hukum dan keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan digruduk ratusan orang. Mereka berteriak-teriak," ujar SBY.