JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, berencana memberi "uang pensiun" kepada para warga lanjut usia (lansia) melalui APBD DKI. Selama ini, kata Ahok, kebijakan itu diterapkan menggunakan uang operasional.
"Nanti ke depan kalau makin banyak (warga lansia) dan sudah daftar, uang operasional saya enggak cukup. Maka ini akan jadi program," kata Ahok, di sela-sela kampanyenya di Tegal Alur, Jakarta Barat, Rabu (8/2/2017).
Ahok menjelaskan, dia banyak menemui warga lansia, terutama janda yang sudah berusia tua dan tak dapat memenuhi kebutuhan. Maka dari itu, dia mengirimkan uang sebesar Rp 600.000 hingga Rp 1 juta tiap bulannya.
Hal ini, kata dia, sudah dilakukan sejak dirinya menjadi anggota Komisi II DPR RI. Ahok mengakui memiliki data para warga lansia yang layak menerima bantuan.
"Saya enggak tahu berapa banyak (warga lansia yang dibantu), kamu harus tanya staf saya. Namun, semua uangnya ditransfer, makanya saya pakai uang operasional," kata Ahok.
Selama Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, dia mendapat uang operasional hingga Rp 30 miliar tiap bulannya. Jumlah tersebut setara dengan 0,01 persen dari total pendapatan asli daerah (PAD) DKI Jakarta.
Dari jumlah uang yang diterima Ahok, 40 persennya dibagi kepada wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.