JAKARTA, KOMPAS.com - Mohamad Taufik, Wakil Ketua Tim Pemengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menduga bahwa penyebaran brosur kampanye hitam yang menyerang pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor tiga itu dilakukan untuk menurunkan elektabilitas.
Sebab, menurut dia, saat ini elektabilitas Anies-Sandiaga terus naik jelang hari pencoblosan pada 15 Februari 2017 nanti.
"Saya sih menangkap begini, ada serangan tiba-tiba, karena trennya Anies-Sandi. Anies-Sandi (elektabilitasnya) naiknya tinggi," ujar Taufik di posko pemenangan Anies-Sandi di Cicurug, Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2017).
(Baca juga: Brosur "Black Campaign" terhadap Anies-Sandi Berjumlah 60.000 Eksemplar)
Taufik berharap, tidak ada lagi kampanye hitam yang mewarnai Pilkada DKI 2017 ini. Sebab, kampanye hitam merupakan bentuk kemunduran demokrasi yang ada di Indonesia.
Ia meminta kepada siapa pun yang ingin melakukan kampanye hitam untuk mengurungkan niatnya.
Politikus Partai Gerindra ini berharap, kontestasi Pilkada DKI 2017 ini dilakukan secara sportif.
"Kalau mau nurunin elektabilitas (Anies-Sandiaga) jangan pakai cara yang tidak beradab seperti ini, makanya (pelaku) saya suruh tobat," kata Taufik.
Ketua Panwaslu Jakarta Timur Sahrozi mengatakan, pihaknya mengamankan empat orang yang menyebarkan brosur berisi kampanye hitam terhadap Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Brosur tersebut disebarkan di Pisangan Baru Timur, Matraman, Jakarta Timur.
(Baca juga: Tim Anies-Sandi Minta Aparat Telusuri Dalang "Black Campaign")
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.