Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono: Saya Enggak Sanggup Ikut Gaya Ahok dalam Berhitung...

Kompas.com - 09/02/2017, 20:23 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono memuji gaya kepemimpinan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sumarsono yang kini menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI itu menilai Ahok merupakan pemimpin pekerja keras dan mampu mengimplementasikan kebijakan secara detail.

Selain itu, Ahok, lanjut Sumarsono, memiliki hitung-hitungan yang sangat baik, khususnya ketika mengambil kebijakan terkait anggaran ataupun pendapatan daerah DKI Jakarta.

"Gaya Pak Ahok yang kerja keras patut dicontoh dan itu bagus, dan dia sangat kritis dalam hitung-hitungan. Saya enggak sanggup ikut gaya dia dalam berhitung. Terus terang saya lemah hitung-hitungan," ujar Sumarsono di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2017).

(Baca: Sabtu Sore, Sertijab Sumarsono dengan Ahok-Djarot di Balai Kota)

Sumarsono sebentar lagi menyudahi tugasnya sebagai Plt Gubernur DKI. Pada Sabtu (11/2/2017) sore, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat akan kembali aktif sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam proses serah terima jabatan.

Sumarsono berharap Ahok bisa meningkatkan komunikasi dengan DPRD DKI Jakarta. Menurut dia, hal itu diperlukan guna kelancaran hubungan dalam pengambilan kebijakan.

Ahok juga diminta untuk membangun komunikasi dan kerja sama dengan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI. Hal tersebut diperlukan untuk menciptakan iklim kerja yang baik.

"Kita bangunlah, selain tekanan fisik, harus sirami kejiwaannya karena ASN butuh asah, asih, dan asuh. Asah keterampilannya dan posisi gubernur adalah pembinaan. Tegas bagus, perlu dipertahankan, tetapi mereka satu tim dengan gubernur, jadi saya harap bisa lebih nyaman bekerja untuk visi Jakarta baru," ujar Sumarsono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com