DEPOK, KOMPAS.com - Tak kunjung dimulainya pembangunan terminal terpadu di Terminal Depok disebabkan adanya sengketa lahan antara PT KAI dan Kementerian Perhubungan. Lahan yang tengah disengketakan adalah lahan di sisi timur Stasiun Depok Baru.
Proyek pembangunan terminal terpadu di Terminal Depok dikerjakan oleh PT Andika Investa dengan nilai investasi sebesar Rp 1,3 Triliun.
"PT KAI mengklaim lahan disebelah timur Stasiun Depok Baru sebagai lahan miliknya. Sedangkan informasi yang kami peroleh dari BPN (Badan Pertanahan Nasional), lahan itu milik Kemenhub," kata juru bicara PT Andika Investa, Muttaqin kepada Kompas.com, Jumat (10/2/2017).
Muttaqin menjelaskan, jika tak ada sengketa, lahan di sisi timur Stasiun Depok Baru rencananya akan digunakan untuk terminal sementara selama berlangsungnya proyek pembangunan stasiun terpadu.
Menurut Muttaqin, Pemerintah Kota Depok sudah mendapatkan izin dari Kemenhub dan Kementerian Keuangan untuk peminjaman lahan tersebut selama dua tahun.
"Lahan dipinjam karena pelayanan terminal tidak boleh berhenti," ujar Muttaqien.
"Seharusnya begitu IMB diterima sudah bisa dimulai secara bertahap. Mana saja yang bisa dikerjakan," kata Gandara.
Sampai berita ini diturunkan, Kompas.com masih berupaya mengkonfirmasi adanya sengketa lahan ini baik ke Kemenhub dan PT KAI. Lokasi Terminal Depok sangat strategis. (Baca: Dua Tahun Tak Tergarap, Lahan Terminal Depok Dipenuhi Belukar)
Selain berada di Jalan Margonda yang merupakan jalan utama di Depok, terminal juga berdekatan dengan stasiun dan pusat perbelanjaan. Kondisi ini yang menjadi pertimbangan untuk menjadikan terminal tersebut sebagai terminal terpadu.
Dalam perencanaan yang ada, Terminal Depok nantinya akan menyatu dengan Stasiun Depok Baru yang ada di belakangnya. Di lokasi terminal nantinya juga akan dilengkapi dengan pusat grosir, hotel dan apartemen.
Namun hingga saat ini, tak ada tanda-tanda adanya kegiatan proyek. Padahal, lahan yang akan dijadikan terminal terpadu sudah disterilkan dari kios-kios pedagang sejak Oktober 2014.
Saat menyambangi lokasi pada Rabu (8/2/2017), Kompas.com mengamati semak belukar tumbuh di hampir seluruh area yang akan dibangun terminal terpadu. Lokasi area yang akan dibangun terminal terpadu diberi pagar beton setinggi sekitar dua meter.