JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat etika dan komunikasi publik, Benny Susetyo, menilai, debat ketiga atau terakhir Pilkada DKI 2017 yang berlangsung pada Jumat (10/2/2016), akan jadi ajang pertarungan antara pasangan calon nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, melawan calon nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Benny memperkirakan, debat ini menjadi pertarungan kedua pasangan itu untuk mendapat dukungan ke putaran kedua Pilkada DKI 2017.
Sementara itu, pasangan nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dinilainya akan lolos ke putaran kedua.
"Debat ini tidak mungkin melawan nomor dua, tetapi pertarungan antara nomor satu melawan nomor tiga, supaya berpeluang di putaran kedua menghadapi nomor dua," kata Benny dalam acara penyampaian rilis di Kantor PARA Syndicate di Jalan Wijaya Timur 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017).
(Baca juga: Timses Harap Performa Ahok-Djarot pada Debat Terakhir Memuaskan)
Perhitungan PARA Syndicate dengan mengambil nilai rata-rata dari 24 kali rilis 11 lembaga survei, pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi yang akan maju di putaran kedua.
Pasangan Agus-Sylvi memperoleh angka 25,76 persen, Ahok-Djarot 33,12 persen, dan Anies-Sandi 28,55 persen.
Benny memperkirakan, pasangan Ahok-Djarot akan lebih santai dalam debat ini karena tinggal memaparkan program kerja mereka.
Ada undecided voters, lanjut Benny, yang bisa diperebutkan kedua pasangan ini lewat debat terakhir.
"Lihat saja debat nanti kalau tidak meleset tiga akan berhadapan dengan satu," ujar Benny.
(Baca juga: "Live Streaming" Debat Final Pilkada DKI Jakarta 2017)
Seperti diketahui, debat malam ini akan mengangkat soal masalah kependudukan dan peningkatan kualitas hidup untuk debat ketiga pasangan cagub-cawagub Pilkada DKI Jakarta 2017.
Debat yang terdiri dari enam segmen ini memiliki subtema pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti-narkotika, dan kebijakan untuk disabilitas.