Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Minta Agus-Sylvi Jelaskan Cara Cegah Penyalahgunaan Anggaran RW

Kompas.com - 10/02/2017, 22:31 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, bertanya ke cagub-cawagub DKI nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, soal normalisasi sungai dan cara mencegah terjadinya penyalahgunaan anggaran.

"Kami mendengar bahwa ada konsep baru ketika menormalisasi sungai, dengan cara membuat rumah apung dan menggeser rumah itu, bagaimana caranya," tanya Djarot, kepada Agus-Sylvi, dalam debat ketiga yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017).

Djarot kembali bertanya, soal kredit untuk membuka lapangan kerja dan bagaimana pasangan Agus-Sylvi mencegah penyalahgunaan anggaran dalam program Rp 1 miliar per RW.

"Apa langkah yang ibu terapkan supaya tidak terjadi di dalam penyalahgunaan uang dana Rp 1 miliar yang dikelola RW itu," ujar Djarot.

Agus kemudian berdiri dan langsung menyindir Djarot sebelum menjawab. Agus menilai Djarot gagal fokus dan bertanya berdasarkan informasi hoax.

Agus mengatakan, konsep rumah apung sudah dikenal di dunia. Agus mengklaim dirinya sudah pernah menjelaskan konsep rumah apung itu dan membantah konsep rumah apung sebagai program Agus-Sylvi.

"Tidak pernah program kami rumah apung jadi program unggulan Agus-Sylvi, silakan dicek," ujar Agus.

Agus menyatakan, dia bermaksud menyiapkan hunian yang layak untuk penduduk Jakarta. Terutama bagi warga di wilayah padat dan kumuh.

"Kami ingin mengonversi rumah yang horizontal menjadi rumah yang vertikal," ujar Agus.

Sehingga tempat kumuh dan padat itu, lanjut Agus, bisa diremajakan tanpa menggusur dan tanpa kompensasi. Agus menyampaikan warga akan tetap punya lahan hunian dan punya lahan usaha.

"Sehingga kaum perempuan, anak dan lansia bisa hidup sejahtera," ujar Agus.

Terkait cara mencegah terjadinya penyalahgunaan anggaran, Agus menjanjikan dia dan Sylvi akan membuat sistem yang akuntabel dan tegas.

"Tentu kami akan tegas dan meyakinkan, tidak ada korupsi melalui mekanisme yang akuntabel," ujar dia.

Kompas TV Membaca Perilaku Pasangan Calon Pemimpin Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com